Gunungkidul, www.jogjatv.tv - Akibat hujan deras yang terus mengguyur kawasan Gunungkidul bagian utara, Sungai Oya meluap dan mengakibatkan banjir bandang di Desa Watusigar, Kecamatan Ngawen, Gunungkidul. Derasnya banjir juga membuat bendungan jebol, sehingga 2 RT di Dusun Ngimbang tenggelam. 1 orang terseret banjir, 4 orang luka berat dan ratusan warga mengungsi.
Seperti inilah kepanikan warga Ngimbang, Desa Watusigar, Kecamatan Ngawen, Gunungkidul. Namun ini hanya kegiatan simulasi bencana banjir bandang yang digelar warga Ngimbang. Dikisahkan, siang itu terjadi banjir di Sungai Oya yang mengakibatkan jebolnya tanggul sungai. Banjir menenggelamkan 2 RT di Dusun Ngimbang.
Ratusan warga yang tinggal di bantaran sungai panik, dan berhamburan menyelamatkan diri. Tokoh masyarakat bersama Tagana terus memberikan peringatan penyelamatan kepada penduduk dengan membunyikan kentongan. Dalam keadaan panik, warga juga berusaha menyelamatkan harta benda seadanya, terutama hewan peliharaan mereka.
Dalam bencana tersebut, 1 orang dinyatakan hilang terseret banjir dan 4 orang mengalami luka berat. Oleh warga dan para Tagana, korban segera dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Salah satu anggota Tagana mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk memberikan kesiapan terhadap warga masyarakat yang berada di kawasan rawan bencana banjir. Dengan harapan, warga akan cepat tanggap terhadap bencana yang sewaktu-waktu datang menimpa.
Sementara itu, Mujiyo salah satu warga yang mengikuti simulasi tersebut menyampaikan, dirinya mengaku masih awam terhadap penyelamatan jika terjadi bencana banjir, apalagi ia tinggal di bantaran Sungai Oya.
Chandra Saputro
Seperti inilah kepanikan warga Ngimbang, Desa Watusigar, Kecamatan Ngawen, Gunungkidul. Namun ini hanya kegiatan simulasi bencana banjir bandang yang digelar warga Ngimbang. Dikisahkan, siang itu terjadi banjir di Sungai Oya yang mengakibatkan jebolnya tanggul sungai. Banjir menenggelamkan 2 RT di Dusun Ngimbang.
Ratusan warga yang tinggal di bantaran sungai panik, dan berhamburan menyelamatkan diri. Tokoh masyarakat bersama Tagana terus memberikan peringatan penyelamatan kepada penduduk dengan membunyikan kentongan. Dalam keadaan panik, warga juga berusaha menyelamatkan harta benda seadanya, terutama hewan peliharaan mereka.
Dalam bencana tersebut, 1 orang dinyatakan hilang terseret banjir dan 4 orang mengalami luka berat. Oleh warga dan para Tagana, korban segera dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Salah satu anggota Tagana mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk memberikan kesiapan terhadap warga masyarakat yang berada di kawasan rawan bencana banjir. Dengan harapan, warga akan cepat tanggap terhadap bencana yang sewaktu-waktu datang menimpa.
Sementara itu, Mujiyo salah satu warga yang mengikuti simulasi tersebut menyampaikan, dirinya mengaku masih awam terhadap penyelamatan jika terjadi bencana banjir, apalagi ia tinggal di bantaran Sungai Oya.
Chandra Saputro