Rabu 12 September 2012
Pasca
pengesahan Undang-Undang Keistimewaan (UUK) DIY pada 30 Agustus 2012
maka status tanah Sultan Ground dan Paku Alam Ground (SG – PAG) semakin
jelas. Saat ini kraton dan kadipaten Paku alaman adalah subyek hak dari
tanah SG-PAG. Sehingga Badan Pertanahan Nasional (BPN) bisa menerbitkan
sertifikat tanah yang dimiliki Kraton maupun Kadipaten Paku Alaman.
Sebelum ada UUK, BPN tidak bisa menerbitkan sertikat tanah SG-PAG namun
hanya sebatas mencatat saja.
Sebagai
pemilik tanah SG-PAG, Kraton Yogyakarta dan Kadipaten Paku Alaman
adalah sebagai subyek hak atas tanah tersebut. Dalam hal ini Kraton dan
Kadipaten Paku Alaman bersifat sebagai badan hukum namun tidak sama
seperti badan hukum lainnya, seperti koperasi ataupun bank. Namun status
badan hukum yang melekat pada Kraton dan Paku Alaman lebih istimewa dan
bukan merupakan produk Kementrian Dalam Negri. Demikian disampaikan
oleh Tim Asistensi UUK DIY, Suyitno, SH, M.S.
Setelah
Kraton dan Kadipaten Paku Alaman resmi sebagai pemilik SG-PAG maka
tanah tersebut bisa didaftarkan di BPN. Selanjutnya, warga ataupun badan
hukum yang menggunakan tanah SG-PAG bisa mendapatkan sertifikat dari
BPN asalkan punya surat ijin kekancingan dari Kraton maupun Kadipaten
Paku Alaman. Inilah aspek kearifan local yang tercantum dalam
Undang-undang Pokok Agraria (UUPA) yang sedang ditelusuri oleh BPN.
Demikian diungkapkan oleh Kepala Kanwil BPN Provinsi DIY, Ir.
Adidarmawan, M.Eng.Sc.
Saturday, September 15, 2012
BHI Pelayanan Publik Pertanahan dalam Konteks Keistimewaan DIY
Wednesday, September 12, 2012
BHI - Posdaya Wujudkan Kemandirian Keluarga
BHI
Posdaya Wujudkan Kemandirian Keluarga
Senin 10 September 2012
Keluarga
merupakan inti dari terbentuknya masyarakat dan negara. Keluarga yang
sejahtera dan berkualitas akan menentukan kemajuan sebuah bangsa. Untuk
itu pemerintah punya peranan penting dalam menciptakan keluarga yang
sejahtera dan mandiri. Ada beberapa program pemerintah dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan keluarga, diantaranya adalah program posdaya
yang menitikberatkan pada pemberdayaan ekonomi keluarga.
Kecamatan
Danurejan Yogyakarta merupakan salah satu pilot project pelaksanaan
program Posdaya. Untuk pelaksanaan program ini mendapat pendampingan
dari mahasiswa KKN UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kehadiran mahasiswa
KKN di kecamatan Danurejan memberikan pemahaman tentang program
pemberdayaan keluarga dalam rangka meningkatkan kesejahteraan ekonomi.
Demikian disampaikan oleh Camat Danurejan Yogyakarta, Octo Noor Arafat,
SIP.
Salah
satu kampung di kecamatan Danurejan yakni Kampung Tegalkemuning telah
menerapkan program Posdaya. Ibu-ibu di kampung tersebut memproduksi
jajanan enak dan sehat yang kemudian dititipkan di toko-toko terdekat.
Karena memproduksi kuliner yang enak dan sehat maka Posdaya di kampung
itu disebut kampung “Kulihat” yang merupakan kependekan dari kuliner
sehat. Anggota kampung “Kulihat” saat ini ada 30 keluarga yang terdiri
lebih dari 80 jiwa. Anggota Posdaya “Kulihat” membuat jajanan pasar
lezat seperti martabak pisang, martabak daging, lemper dan lain-lain.
Melalui pemberdayaan ekonomi keluarga tersebut kesejahteraan keluarga
meningkat sehingga pengangguran dan kemiskinan bisa berkurang. Demikian
diungkapkan oleh Ketua Posdaya Kampung “Kulihat”, Sumilan.
Ketua
LPM UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Dr.H.Maksudin, MA mengatakan,
“Posdaya merupakan inisiatif Prof. Haryono Suyono dari Yayasan Dana
Sejahtera Mandiri di Jakarta. Yayasan ini bekerjasama dengan tujuh
perguruan tinggi untuk melaksanakan program Posdaya. Perguruan tinggi
tersebut antaralain UIN, UGM, UAD, APMD, UST dan Janabadra. Posdaya
memiliki empat pilar dalam meningkatkan kesejahteraan menuju
kemandirian, yakni pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lingkungan.
Kemudian UIN menambahkan satu pilar lagi yaitu agama.
Dengan
sosialisasi yang optimal akhirnya program posdaya diterima oleh
masyarakat. Yayasan Dana Sejahtera Mandiri siap memberikan modal jika
anggota Posdaya penuh tanggungjawab melaksanakan programnya.
http://new.jogjatv.tv/berita/12/09/2012/bhi-posdaya-wujudkan-kemandirian-keluarga