SELAMAT DATANG DI BLOG JOGJA TV, HADIR DENGAN TRADISI KHAS JOGJA DARI JAM 06.00 WIB - 24.00 WIBKAPOLRES CIREBON AKBP HERUKOCO YANG MENJADI KORBAN BOM BUNUH DIRI DI MASJID MILIK MAPOLRES CIREBON KOTA SUDAH MULAI STABIL AKBP HERUKOCO MENJALANI RAWAT INAP DI RS PERTAMINA, KOTA CIREBON, JAWA BARATKORBAN BOM BUNUH DIRI DI MASJID MAPOLRESTA CIREBON 30 ORANG LUKA, 24 DIANTARANYA POLISI POLISI MASIH MENCARI IDENTITAS PELAKU BOM BUNUH DIRI YANG TEWAS DALAM SERANGAN BOM TERSEBUTFORUM UMAT ISLAM (FUI): PELAKU BOM BUNUH DIRI TAK PAHAM ATURAN JIHADFUI MENGUTUK BOM BUNUH DIRI DI MASJID MAPOLRES CIREBONFUI MENDUGA ADA UPAYA UNTUK MENGADU DOMBA UMAT ISLAM DAN POLISIFUI MEMINTA UMAT ISLAM AGAR WASPADA TERHADAP AKSI-AKSI PROVOKATIFSEBUAH KAPAL TUA DITEMUKAN DI AREAL SAWAH MILIK LASMIJAN DI JALUR 16 DESA MARGOMULYO, KECAMATAN MUARASUGIHAN, BANYUASINSEORANG TKI DI YORDANIA BERNAMA NURUL AHMAD LUKMAN DISIKSA MAJIKANNYA HINGGA BUTA SEBELAHPEMERINTAH SUDAH MENGIRIM PASUKAN KHUSUS UNTUK MEMBEBASKAN SANDERAPEMERINTAH AKHIRNYA MEMILIH JALUR NEGOSIASI DAN MEMPERSIAPKAN UANG UNTUK MENEBUS SANDERA YANG DITAWAN PEROMPAK SOMALIAPARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN (PPP) AKAN TETAP BERADA DI DALAM KOALISI HINGGA 2014MENTERI AGAMA SURYA DHARMA ALI MENGUTUK AKSI BOM BUNUH DIRI DI MAPOLRESTA CIREBON, JAWA BARAT (15/4)PRAKIRAAN CUACA DI DIY HARI INI: HUJAN RINGAN, SUHU: 22 – 31 DERAJAT CELCIUS, KELEMBABAN: 59 – 97 PERSENMOTIF DAN IDENTITAS PELAKU BOM BUNUH DIRI DI MAPOLRES CIREBON BELUM DIKETAHUIANTISIPASI AKSI BOM, TENTARA DAN POLISI JAGA BANDARA SOEKARNO-HATTAKOMISI YUDISIAL (KY) MENEMUKAN INDIKASI ADANYA PENGABAIAN BUKTI YANG DILAKUKAN HAKIM PADA PERKARA ANTASARI AZHARNATO MEMINTA MAAF ATAS TERBUNUHNYA SEMBILAN WARGA SIPIL SAAT BEROPERASI DI KAWASAN AFGANISTAN TIMUR LAUT

Friday, April 8, 2011

Waspadai Bakteri Leptospirosis di Musim Hujan


Yogyakarta, www.jogjatv.tv - Tak hanya penyakit ISPA, di musim hujan dengan intensitas tinggi seperti saat ini, anda wajib mewaspadai berkembangnya bakteri leptospirosis yang berasal dari tikus. Pasalnya penyakit ini sering muncul dan menjadi wabah berbahaya pasca banjir. Di Yogyakarta, setidaknya 5 jiwa telah menjadi korban dan 14 lainnya masih dalam perawatan dan pengawasan puskesmas.

Dampak perubahan iklim dan pemanasan global sangat mempengaruhi pola penyebaran dan penularan penyakit baik yang disebarkan oleh bakteri maupun virus. Di Kabupaten Kulonprogo kasus leptosprirosis bahkan telah menyebabkan 19 orang meninggal dunia. Sementara di Yogyakarta, dari 19 orang yang menderita, tercatat 5 orang meninggal dunia. Meski telah dilakukan upaya pencegahan, namun faktor penularan sangat bergantung pada pola hidup bersih dan sehat dari masing-masing individu.
Leptospirosis adalah virus yang dibawa oleh tikus dan penularannya melalui urine tikus yang menempel pada perantara air ataupun tanah. Jika di Kulonprogo rata-rata korbannya adalah para petani yang sehari-harinya bekerja di sawah. Di Yogyakarta, korban dari bakteri leptospira ini banyak dalami oleh warga pinggiran seperti di Umbulharjo, Kecamatan Kotagede dan Gondokusuman. Namun demikian penyebarannya kini juga telah mencapai di Kecamatan Pakualaman serta Mergangsan. Sebagai pencegahan, ada baiknya bagi para pemilik sumur untuk menaburkan kaporit sebagai bentuk kewaspadaan. Sementara bagi anda yang telah terindikasi bakteri sesegera mungkin untuk memeriksakan ke puskesmas terdekat, dengan melakukan cek darah, jika gejala-gejala seperti demam dan nyeri di betis sudah tak tertahankan. Di wilayah Kota Yogyakarta, setidaknya telah ada 4 puskesmas yang memiliki reagen, alat untuk mendeteksi dugaan leptospirosis, seperti puskesmas Umbulharjo 2, Mantrijeron, Gondokusumnan dan Gedong Tengen.
Ernyta-Andri Yulianto

Read More..

Tenun ATBM Dari Limbah Koran Bekas

Klaten, www.jogjatv.tv - Apabila kita mampu mencermati peluang bisnis, limbah koran bekas yang kita anggap sampah justru dapat mendatangkan rupiah. Di Klaten, Jawa Tengah seorang parajin tenun ATBM menjadikan koran bekas sebagai bahan baku tenun.

Berkat kejelian menangkap peluang bisnis serta mampu membaca situasi, Ibu Sandiyo, warga Desa Bowan, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, memanfaatkan koran bekas menjadi bahan baku tenun ATBM. Untuk membuat tenun koran ini cukup mudah, koran hanya dipotong potong memanjang ukuran 1 cm dan menjadi bahan isi tenun.

Tenun koran ini dapat dibuat berbagai kerajinan handicraf meliputi taplak meja, tempat tisu serta asesoris rumah lainnya. Harga tenun koran ini juga relatif murah yakni per meter hanya Rp. 8.000,-. Tenun koran karya Bu Sandiyo sudah dipasarkan ke berbagai kota besar di Indonesia diantarnya Bali, Jogja, Solo dan Bandung.



Tim Liputan

Read More..

Sambiloto Dapat Dimanfaatkan Menjadi Sumber Energi Alternatif

Bantul, www.jogjatv.tv - Semakin menipisnya persediaan bahan bakar fosil, membuat manusia harus mencari sumber energi baru untuk masa depan. Berbagai penelitian telah dilakukan guna mendapatkan sumber energi baru dan terbarukan. Seperti yang dilakukan oleh 3 siswi SMA Negeri 1 Bantul. Sejak awal tahun lalu mereka melakukan penelitian terhadap sambiloto untuk digunakan sebagai energi pembangkit listrik.
3 siswi SMA Negeri I Bantul ini, sejak Januari lalu mulai meneliti kegunaan lain daun sambiloto, andrographis paniculata ness. Selama ini daun sambiloto dikenal masyarakat hanya digunakan sebagai bahan baku pembuat jamu saja. Namun di tangan 3 siswi ini, daun sambiloto dikembangkan menjadi penghasil energi listrik. Dan hasilnya mereka berhasil menyabet Juara III dalam Lomba LKTI Nasional bulan Maret lalu.
Cara kerja pembangkit listrik yang disebut enal dato ini cukup sederhana. Satu kilogram daun sambilloto ditumbuk hingga halus dan ditambahkan 2,5 liter aqua destilata. Larutan ini kemudian dimasukkan dalam 6 wadah masing masing sebanyak 500 mililiter. Tiap wadah kemudian dicelupkan elektroda negatif dan positif. Di atas elektroda disambungkan kabel secara seri dan dihubungkan dengan lampu led. Hasilnya cukup memuaskan 6 lampu led berhasil menyala dengan terang.
Sri Astuti, salah satu penemu enal dato menuturkan, meski hanya menghasilkan listrik sebesar 3 volt, namun daya tahannya terhitung lama. Sari Astuti mengklaim lampu tersebut, dapat menyala terus menerus hingga 1 bulan.

Anang Zainuddin

Read More..

Gedung Arsip Dibobol Maling

Yogyakarta, www.jogjatv.tv - Dinas Bangunan Gedung dan Aset Daerah di Kompleks Kantor Walikota Yogyakarta, Jumat dini hari(8/4), dibobol pencuri. Meski belum dapat ditaksir jumlah kerugian yang dialami, namun diperkirakan tak banyak pencuri yang beraksi di kantor tersebut. Hingga kini karyawan kantor masih berusaha menginvetarisasi barang-barang yang kemungkinan diambil pencuri.
Kejadian tersebut diketahui petugas cleaning service yang datang untuk membersihkan ruangan, terkejut tatkala melihat sejumlah laci meja karyawan tampak berserakan. Polresta Yogyakarta menggelar olah TKP untuk melakukan identifikasi. Dari olah TKP, petugas menemukan sejumlah jejak kaki, serta jendela yang rusak karena dibuka paksa. Kemungkinan pelaku hanya bertindak sendirian, karena hampir sebagian besar barang-barang elektronik di ruangan masih dalam kondisi utuh, begitu pula dengan lemari brankas.

Ernyta-Andri Yulianto

Read More..

Audiensi PKBI - Jogja Tv

Yogyakarta, www.jogjatv.tv - Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia, PKBI akan melakukan sosialisasi atas hak-hak kaum perempuan dalam upaya kesetaraan dan hak reproduksi. Untuk mewujudkan langkahnya tersebut, PKBI DIY, Jum’at pagi(8/4), melakukan audiensi ke studio Jogja Tv.
Sejauh ini belum sepenuhnya kaum perempuan memahami atas hak yang dimiliki yaitu tentang kesehatan reproduksi, seksual berkesetaraan dan berkeadilan gender. Kondisi ini lantas menjadikan pemikiran Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia, PKBI DIY untuk lebih intensif melakukan sosialisasi ke masyarakat dengan menggandeng Jogja Tv sebagai salah satu stasiun televisi lokal yang banyak ditonton masyarakat. Sebagai langkah awal, pengurus PKBI DIY yang diwakili Maesur Zaky dan Gama Triyasin Jum’at pagi(8/4), melakukan audiensi dengan jajaran Managemen Jogja Tv, yang diterima oleh Komisaris Jogja Tv Oka Kusumayuda, Manager Operasional, Eka Susanto, dan Humas Jogja Tv, Widiana.
Dari kerjasama yang terjalin ini diharapkan PKBI dapat melakukan sosialisasi hingga ke tingkat bawah. Dengan langkah ini diyakini akan mampu mengurangi kasus ibu meninggal karena seringnya melahirkan, dan bayi meninggal karena proses kelahiran dan kahamilan yang kurang sehat.

Hari Atmaja

Read More..

Tidak Ada Skala Prioritas Bagi Calhaj DIY

Yogyakarta, www.jogjatv.tv - Semakin besarnya kesadaran umat muslim di Indonesia untuk pergi berhaji bagi yang mampu, terus menambah panjang daftar antrean calon haji. Hingga kini belum ada lampu hijau penambahan kuota dari pemerintah Arab Saudi, meski Kementrian Agama telah mengajukan tambahan kuota nasional sebanyak 3.000 porsi. Kepala Kanwil Depag DIY, Maskul Haji menjelaskan, untuk DIY saja waiting list calon haji saat ini sudah sampai tahun 2018, dengan kuota sebanyak 3.019 porsi setiap tahunnya, dari kuota nasional sebanyak 211.000 porsi. Melihat panjangnya daftar antrean ini, maka kurang bijak bila diberlakukan skala prioritas bagi calhaj tertentu, bahkan calhaj lansia. Karena pemberlakuan prioritas seperti itu, dapat merusak sistem antrean yang telah dibuat, dan merugikan mereka yang telah menunggu cukup lama. Selama ini DIY tidak pernah menjalankan skala prioritas apapun terhadap antrea calhaj, dan semua diberangkatkan sesuai nomor urut antreannya.
Sementara itu, menanggapi keputusan penghapusan skala proritas calhaj lansia oleh Menteri Agama, menurutnya hal tersebut belum pada tahap kebijakan, baru sebatas usulan. Karena selama ini Pemerintah Pusat juga tetap menjalankan sistem antrean sesuai nomor urut, dan tidak ada skala prioritas tertentu. Bahkan melihat panjangnya waiting list, kini pemerintah juga memberlakukan kebijakan berhaji hanya boleh dilakukan 1 kali, dan bagi yang sudah tidak bisa berangkat lagi selama masih banyak calhaj baru. Adapun untuk menghindari serbuan calhaj daerah lain, yang berusaha masuk ke DIY karena dinilai waiting listnya lebih pendek, Kanwil Depag DIY menyiasati dengan memberlakukan syarat KTP dan KK, guna melindungi calhaj asli DIY.

Edna-Fina

Read More..

Selama Gelombang Tinggi Nelayan Samas Menjadi Pemulung

Bantul, www.jogjatv.tv - Sejak gelombang tinggi terjadi di Pesisir Selatan Pantai Yogyakarta, praktis membuat nelayan menjadi lumpuh. Mereka tak mempunyai keahlian lain selain melaut. Padahal mereka harus tetap memberi nafkah untuk anak dan istri mereka. Bantuan beras dari Dinas Sosial pun hingga kini belum mereka dapatkan. Untuk mempertahankan hidup, mereka terpaksa memulung sampah di tepi pantai.
Belasan nelayan dan keluarganya tampak berkerumun di sepanjang Pantai Samas Bantul. Mereka sedang mengumpulkan barang bekas yang hanyut terbawa arus sungai yang masuk ke Pantai Samas. Sampah plastik, kaleng bekas, hingga ranting kayu yang hanyut mereka kumpulkan dan dijual ke pengepul untuk sekedar mempertahankan hidup. Terkadang diantara mereka pun harus saling berebut. Sejak gelombang tinggi 2 minggu lalu, nelayan tidak bisa melaut. Akibatnya mereka terpaksa beralih menjadi pemulung agar bisa bertahan hidup.
Meski Dinas Sosial Kabupaten Bantul menyatakan siap memberikan jatah beras kepada nelayan selama terjadi gelombang tinggi, namun hingga saat ini nelayan mengaku belum menerimanya. Padahal pasca penataan kawasan yang dilakukan Pemkab Bantul akhir tahun lalu, wisatawan yang berkunjung ke Pantai Samas turun drastis, sehingga mereka tidak mempunyai penghasilan lain selain harus memulung.

Anang Zainuddin

Read More..

Jembatan Degan Ambrol, Jalur Alternatif Magelang-Purworejo Terganggu

Kulonprogo, www.jogjatv.tv - Hujan deras sepanjang malam yang mengguyur Kabupaten Kulonprogo menyebabkan Jembatan Degan yang berlokasi di Dusun Degan 2, Desa Banjararum, Kecamatan Kalibawang, Kulonprogo ambrol. Jembatan ini juga difungsikan sebagai salah satu jalur alternatif yang menghubungkan Kabupaten Kulonprogo dan Purworejo Jawa Tengah.
Akibat curah hujan yang tinggi menyebabkan volume air meningkat, dan menggerus tebing sungai, sehingga menyebabkan Jembatan Degan yang berlokasi di Dusun Degan 2, Desa Banjararum, Kecamatan Kalibawang, Kulonprogo, Jumat pagi(8/4), ambrol. Jembatan tersebut merupakan jembatan yang menghubungkan di 3 kecamatan, yaitu Kalibawang, Samigaluh dan Girimulyo, serta sebagai jalur alternatif dari Magelang melintasi Kulonprogo tujuan Purworejo.
Ambrolnya Jembatan Degan menyebabkan terganggunya transportasi umum. Selain menghubungkan 3 kecamatan yang berada di Kulonprogo, jembatan tersebut juga sebagai jalur alternatif Magelang-Purworejo. Untuk sementara waktu, jalan tersebut ditutup oleh warga dikarena membahayakan jiwa para pengguna jalan. Para penduduk setempat hanya memperbolehkan kendaraan roda 2 melintas di atasnya. Pembatas jembatan terlihat menggantung, aspal jalan ambrol ke dasar sungai, dan pondasi terseret beberapa meter dari lokasi jembatan karena derasnya aliran Sungai Degan. Ambrolnya jembatan tersebut juga menganggu para pelajar yang mau berangkat ke sekolah, dikarenakan angkutan umum dilarang melintas, sehingga para pelajar tersebut harus berjalan kaki. Para penguna roda 4 terpaksa menambah jarak tempuh dari 2 km menjadi 5 km menuju Kota Wates. Kondisi ini akan terus berlangsung jika tidak segera diperbaiki.

Muhammad Sugeng

Read More..

Batas Sungai Krasak Perlu Dinormalisasi

Sleman, www.jogjatv.tv - Seringnya banjir pasca erupsi Merapi, menjadikan batas Sungai Krasak yang merupakan batas wilayah Provinsi DIY dengan Jawa Tengah menjadi tidak jelas. Sebab, seringnya banjir tersebut mengakibatkan puluhan hektar lahan pekarangan di wilayah Desa Lumbungrejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, menjadi rusak atau berubah menjadi sungai. Karenanya, pemerintah Desa Lumbungrejo mendesak pemerintah daerah ataupun pemerintah pusat, segera melakukan normalisasi batas sungai tersebut.
Berdasarkan pendataan pemerintah Desa Lumbungrejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, lahan pekarangan di sepanjang bantaran Sungai Krasak wilayah Desa Lumbungejo yang rusak diterjang banjir luasnya mencapai sekitar 20 hektar. Bahkan seringnya banjir tersebut mengakibatkan batas Sungai Krasak antara wilayah Kabupaten Sleman dengan Kabupaten Magelang menjadi tidak jelas. Karenanya, Kepala Desa Lumbungrejo, Imam Suhadi berharap agar pemerintah daerah ataupun pemerintah pusat segera melakukan normalisasi batas wilayah Sungai Krasak, sehingga tidak menimbulkan suatu masalah di kemudian hari.
Imam Suhadi menambahkan, mengingat belakangan ini Sungai Krasak masih sering banjir, dan untuk menghindari kerugian yang lebih besar, maka sejumlah pepohonan di sepanjang bantaran Sungai Krasak tersebut, banyak yang ditebang, dengan harapan jika terjadi banjir kayunya tidak hanyut.

Bardi

Read More..

Usai Terapi Warga Klaten Ditemukan Tewas Di Jalan

Solo, www.jogjatv.tv - Seorang pria asal Wonosari, Klaten, Jawa Tengah, ditemukan tewas di pinggir jalan di kawasan Serengan, Solo, Jawa Tengah, usai melakukan sebuah terapi kesehatan di seputaran lokasi tersebut. Meski dugaan sementara korban tewas akibat penyakitnya, namun hingga kini polisi masih menyelidiki kemungkinan adanya penyebab lain terkait kematian korban.
Sunarto, 55 tahun, warga Tegalgondo, Wonosari, Klaten, Jawa Tengah ini ditemukan tewas di pinggir Jalan Veteran, Kawasan Serengan, Solo, pada Kamis siang(7/4)), sekitar pukul 11.00 WIB. Sebelumnya, sejumlah saksi mata sempat melihat korban berjalan dari arah barat, namun sesampai di lokasi tersebut, korban langsung jatuh dan tidak sadarkan diri.
Warga pun akhirnya mengangkat tubuh korban ke trotoar dan melapor ke polisi. Setelah dilakukan pengecekan, korban dipastikan telah tewas. Dari saku korban, polisi menemukan sejumlah kartu identitas, uang dan bukti terapi di sebuah lokasi yang tak jauh dari ditemukannyan korban.
Dari penyelidikan sementara, korban diduga tewas akibat kambuhnya penyakit yang diderita. Namun, polisi tetap membawa mayat korban ke ruang forensik RSUD Dr Moewardi Solo, untuk menyelidiki kemungkinan adanya penyebab lain terkait kematian korban. Terutama, hubungannya dengan terapi kesehatan yang baru saja dijalaninya.

Faqih

Read More..

Spesialis Pencuri di Kereta Api Diringkus Petugas Polsek Kutoarjo

Purworejo, www.jogjatv.tv - Sukiyo bin Suro Surat, specialis pencuri di kereta api kelas eksekutif, diringkus petugas Polsek Kutoarjo. Tersangka mengaku sudah 9 kali melakukan aksinya, namun baru kali ini naas dan harus berurusan dengan aparat kepolisian.
Berkat kesigapan aparat petugas Polsek Kutoarjo, juga petugas Polres Purworejo dan Polsuska Daop V Purwokerto, berhasil meringkus seorang pelaku spesialis pencuri di kereta api eksekutif Tatsaka jurusan Jakarta–Yogyakarta. Tersangka diringkus petugas setelah berhasil melakukan aksinya pada salah seorang penumpang turis asing dari Argentina bernama Aniko Vilalba. Barang-barang yang berhasil dicuri diantaranya laptop, camera serta sejumlah uang tunai.
Modus operandi yang dilakukan tersangka, dengan berpura-pura sebagai penumpang kereta api. Saat berada di dalam kereta tersangka mulai mengincar penumpang yang tertidur, dengan mengambil barang yang ada di dalam tas korban.
Namun sial saat hendak turun di Stasiun Kutoarjo, penumpang yang seorang turis tersebut, tersadar bahwa barangnya hilang, dan langsung berteriak minta tolong. Petugas Polsuska bekerjasama dengan Polsek Kutoarjo langsung mengadakan penggledahan, dan tersangka berhasil ditangkap.
Kini tersangka diamankan di Polsek Kutoarjo untuk dilakukan penyelidikan, dan selanjutnya mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Pambudi Nugraha

Read More..

Kemenag, MUI, Kemendiknas Akan Evaluasi Mapel Unas PAI

Yogyakarta, www.jogjatv.tv - Kementrian Agama, MUI dan Kementrian Pendidikan Nasional, akan bekerjasama mengevaluasi hasil dari kebijakan dimasukannya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, atau PAI dalam daftar mapel Ujian Nasional yang diujicobakan mulai tahun ini. Kepala Kanwil Depag DIY, Maskul Haji mengakui, memang masih terdapat kontradiktif terkait kebijakan tersebut, diantaranya dengan alasan bahwa tingkat keimanan dan pengamalan ajaran agama seseorang tidak hanya diukur dengan nilai ujiannya.
Dimasukkannya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, atau PAI bagi siswa beragama Islam dalam daftar mapel Unas mulai tahun ini, memunculkan pro dan kontra dari berbagai pihak. Sebagian pihak menilai, kebijakan tersebut sudah tepat, sehingga muatan dalam pendidikan agama Islam akan mendapat perhatian serius dari peserta didik dalam rangka penyelamatan degradasi moral bangsa. Sedangkan sebagian pihak yang kontra menilai, pendidikan agama yang berhubungan langsung dengan tingkat keimanan dan akhlak seseorang, tidak hanya dapat diukur dengan nilai ujian, yang sifatnya sebatas teori. Melainkan harus dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Melihat reaksi tersebut, Kementrian Agama, bekerjasama dengan MUI dan Kementrian Pendidikan Nasional, akan mencoba mengevaluasi kebijakan yang sifatnya masih ujicoba ini. Lembaga-lembaga yang terlibat akan melihat sejauh mana efektifitas dari penerapan kebijakan ini, terhadap akhlak dan pendidikan para siswa.
Bilamana hasilnya ternyata baik, maka ke depannya kebijakan tersebut juga akan diterapkan untuk agama lain. Karena untuk agama non muslim, saat ini mengaku belum siap bila mapel pendidikan agama diujikan secara nasional. Untuk Unas tahun ini, bagi peserta Unas beragama non muslim, akan mengerjakan soal ujian yang dibuat oleh guru agama masing-masing, bukan tim pembuat soal Unas.

Edna-Fina

Read More..

DIY Tetap Berpegang Pada SKB 3 Menteri

Yogyakarta, www.jogjatv.tv - Meski sejumlah Ormas Islam terus menyuarakan tuntutan pembubaran Ahmadiyah, tidak terkecuali di DIY, namun Pemprov DIY tetap berpegang pada Surat Keputusan Bersama, SKB 3 Menteri dalam menyikapi polemik Ahmadiyah di tingkat daerahnya. Sesuai isi dari SKB 3 Menteri, Pemprov DIY akan mengawasi aktifitas Jamaah Ahmadiyah untuk tidak melakukan syi-ar agama, namun belum melakukan pembubaran sebelum ada keputusan lebih lanjut dari pemerintah pusat.
Kepala Kanwil Departemen Agama, Depag DIY, Maskul Haji menghimbau, agar pihak-pihak yang kontra terhadap keberadaan Jamaah Ahmadiyah di DIY, bisa menahan diri dan menjaga kondusifitas suasana, sembari menunggu pemerintah pusat menggodog kebijakan lebih lanjut terkait Ahmadiyah. Karena selama masa penantian ini, Pemda DIY telah mengambil sikap untuk tetap berpegang pada SKB 3 Menteri, sebagai acuan kebijakan terhadap keberadaan Ahmadiyah di wilayahnya, terutama dalam menanggapi tuntutan pembubaran Ahmadiyah dari sejumlah ormas Islam. Maskul juga menegaskan, tidak benar adanya anggapan bahwa Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono ke-X, memberikan perlindungan khusus terhadap Jamaah Ahmadiyah, karena selama ini Pemda DIY bersama Kanwil Depag DIY, tetap menjaga netralitas sesuai peraturan yang berlaku.
Namun Maskul membenarkan, bila Kementrian Agama telah menangkap adanya sejumlah penyelewengan ajaran Islam yang dilakukan oleh Ahmadiyah, meski belum masuk dalam kategori penodaan agama. Sehingga kepada instansi terkait, Kementrian Agama telah memberikan sejumlah opsi dalam perumusan kebijakan Ahmadiyah, yakni opsi pertama, Ahmadiyah harus kembali pada ajaran Islam yang benar, dengan mengakui Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir, dan Al Qur’an sebagai kitab suci satu-satunya, bila ingin tetap diakui sebagai umat Muslim. Opsi kedua, Ahmadiyah dipersilahkan keluar dari agama Islam, dan membentuk agama baru, atau opsi ketiga, pembubaran diri atau dibubarkan oleh pemerintah.

Edna-Fina

Read More..

5 Bendung Sungai Krasak Rusak Parah

Sleman, www.jogjatv.tv - Seringnya banjir pasca erupsi Merapi belakangan ini, mengakibatkan 5 bendung di sepanjang Sungai Krasak wilayah Desa Lumbungrejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman rusak parah. Bila kerusakan tersebut tidak segera diperbaiki, tentu akan merugikan sebagian warga Desa Lumbungrejo. Sebab, jika musim kemarau warga akan kesulitan mendapatkan air irigasi, dan bila terjadi banjir dikhawatirkan air akan meluap ke permukiman.
Ke 5 bendung di Sungai Krasak yang rusak pasca erupsi Merapi belakangan ini, adalah Bendung Wadas Miring, Bendung Rahmad, Kromodangsan, Grinjing dan Bendung Kopen. Bentuk kerusakannya berbeda-beda, ada yang taludnya jebol dan mengakibatkan saluran tersier putus, dan ada pula yang rusak akibat terjadi pendangkalan. Kepala Desa Lumbungrejo, Imam Suhadi, berharap agar rusaknya 5 bendung tersebut segera diperbaiki. Jika tidak segera diperbaiki, bila musim kemarau sejumlah warga akan kesulitan mendapatkan air irigasi, dan bila banjir dikhawatirkan airnya akan meluap ke permukiman dan mengancam ratusan rumah warga di sepanjang bantaran Sungai Krasak.
Imam Suhadi yang mantan Wakil Ketua DPRD Sleman tersebut menambahkan, nilai kerusakan 5 bendung di sepanjang Sungai Krasak tersebut cukup besar, sehingga pemerintah desa setempat tidak mampu membiayai kerusakan tersebut. Karenanya Imam Suhadi berharap agar perbaikan kerusakan bendung tersebut, dibiayai oleh pemerintah daerah atau pemerintah pusat.

Subardi

Read More..

Pagelaran Kethoprak Wartawan

Ngayogyakarta, www.jogjatv.tv - Juru warta utawi wartawan, nalika nglampahaken pakaryanipun asring nyoroti lampahing politik pemerintahan. Lajeng kadospundi menawi para juru warta kasebat kadhapuk dados para narapraja salebeting pagelaran kethoprak, kanthi maneka lampah politik-ipun? Kangge mengeti Hari Pers Nasional ingkang kaping 65, malem Jemuah(7/4), mapan ing Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta, Persatuan Wartawan Indonesia, PWI Cabang Yogyakarta, nggelar kethoprak kanthi lampahan “Gonjang-Ganjing Kabar Miring”.
Sinaosa kadhapuk kanthi dadakan, para juruwarta warganing PWI Cabang Yogyakarta punika tetela prigel nglampahaken dhapukanipun, salebeting lampahan kethoprak “Gonjang-Ganjing Kabar Miring”, kanthi Sutradara Nano Asmorondono. Para juru warta ingkang ayahan padatanipun luru pawartos, ing malem Jemuah(7/4), mapan ing Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta, kedah saged nglampahaken dhapukan ingkang nyariosaken ruwet rentenging politik ing pamaretahan sarta ngudhari perkawis kasebat lumantar dhapukanipun piyambak piyambak. Boten namung para juru warta kemawon, pagelaran kethoprak wartawan punika ugi dipun regengaken dening para pejabat, kadosta Kepala Kanwil Pajak DIY, Djangkung Sudjarwadi, warganing DPR RI - Gandung Pardiman, sarta sawetawis seniman dhagelan Ngayogyakarta kadosta Marwoto, Kelik Pelipurlara, Yu Beruk, Anang Batas lan Den Baguse Ngarso.
Pagelaran kethoprak wartawan ingkang mujudaken rerangkening pengetan Hari Pers Nasional ingkang kaping 65 punika, sawetawis ugi ngrembag maneka perkawis ingkang saweg monjo, kadosta perkawis Bank Century, PSSI lan ugi Melinda Dee, kanthi rinacik gegujengan cara Ngayogyakarta, ingkang saged damel gumujengipun pamirsa. Kethoprak wartawan punika sengaja nglampahaken lampahan “Gonjang-Ganjing Kabar Miring”, minangka panyaruwe dhateng suwasana politik negari samangke, ingkang kados panggung kethoprak. Kathah perkawis ageng ingkang boten saged ingudharan. Awit saking punika dipun betahaken media massa lan ugi juru warta, ingkang saged suka pawartos imbang dhateng masyarakat.

Hery Poernomo

Read More..

Balado Sambel Genjer

Sleman, www.jogjatv.tv - Genjer ingkang padatanipun gesang ing rawa-rawa, kajawi gagangipun saged kangge damel barang kerajinan, pranyata ronipun ugi saged dipun ocal dados masakan ingkang miraos. Yayah ingkang gadhah wande dhaharan monosuko ing Dhusun Prenggan, Desa Sidokarto, Kecamatan Godean, Sleman, ngocal genjer dados masakan balado sambel genjer.
Miturut Yayah, genjer saged dipun ocal dados masakan balado ingkang raosipun eca, manis lan pedhes. Kejawi miraos kangge lawuh dhahar, genjer pranyata ugi nggadhahi daya kangge ngusadani sesakit asam urat. Wondene caranipun masak, genjer dipun kumbah ngantos resik, lajeng dipun kum toya benter ngantos alum. Sasampunipun punika lajeng dipun masak mawi racikan bumbu trasi, tomat, sarem, brambang, bawang, lombok abrit lan gendhis Jawi. Wondene anggenipun masak namung watawis 3 menit. Kangge damel masakan balado genjer, ing saben dintenipun Yayah nelasaken genjer 10 unting. Yayah nyade balado genjer kanthi regi Rp. 5.000,- saben setunggal porsinipun. Menu punika sampun jangkep kaliyan sekul lan lawuhipun. Kejawi nyawisaken menu balado sambel genjer, wande ingkang madeg wiwit taun 2003 punika, ugi nyawisaken wader goreng, urang goreng, ayam goreng, lele goreng lan sawernaning sayur. Wande ingkang pelangganipun para bakul peken punika, bikak wiwit jam 09.00 WIB ngantos jam 18.00 WIB.
Heru, warganing Koramil Godean, Sleman mujudaken pelanggan wande monosuko. Miturut Heru, masakan balado genjer trep kangge dhahar siyang. Kejawi raosipun eca, genjer pranyata nggadhahi daya kangge ngusadani sesakit asam urat.


Nadi Mulyadi

Read More..

Pertandingan Olahraga Kanwil Depag DIY

Ngayogyakarta, www.jogjatv.tv - Kangge mahargya Hari Kartini ing tanggal 21 April ngajeng, Kanwil Depag DIY, Jemuah enjing(8/4), ngadani tetandhingan olahraga voli lan ping pong, mligi kangge pegawai wanita ing sedaya jajaran Kanwil Depag Propinsi DIY. Tetandhingan olahraga kasebat lumampah regeng, sinaosa boten sedaya pasarta ingkang tumut, prigel anggenipun main.
Boten kados padatan, swasananing Kanwil Depag DIY, dinten Jemuah enjing(8/4), katingal langkung regeng. Bab punika jalaran saweg dipun adani tetandhingan olahraga voli lan ping pong, kanthi pemain para pegawai jajaran Kanwil Depag sa Propinsi DIY. Kridha kasebat katujokaken kangge ngregengaken Hari Kartini, pramila para pasarta ingkang tumut tandhing, inggih mligi para pegawai wanita ing Kanwil Depag DIY. Sinaosa boten sedaya pasarta prigel main voli lan ping pong, ananging pranyata lumampah regeng. Kejawi punika, swantenipun para penonton pranyata ugi ndadosaken swasana langkung regeng.
Tetandhingan voli kasebat dipun gelar ing plataraning parkir kantor Kanwil Depag DIY. Wondene tetandhingan ping pong dipun adani ing salebeting loby kantor. Sinaosa makaten, ugi wonten pasarta ingkang tumut tandhing voli lan ping pong, sauger wekdalipun boten sesarengan. Kanwil Depag DIY tansah ngadani kridha kados makaten ing saben taunipun. Bab wau katujokaken kangge nyupeketaken sesambetan antawisipun jawatan sarta kangge ndhapuk sportivitas.

Edna Novitasari-Afinanto

Read More..

Kepet Saking Kain Perca

Klaten, www.jogjatv.tv - Winatesipun lapangan pedamelan ingkang cumawis, tetela boten nyurutaken krentegipun indah, warga Desa Keprabon, Kecamatan Polanharjo, Klaten, kangge nyekapi kabetahan gesangipun. Kanthi pawitan sabar lan tumemen, indah nglampahaken wiraswasta, kanthi nanjakaken limbah kain perca ingkang dipun ocal dados kerajinan kepet.
Kangge saged nyekapi kabetahan gesang ing jaman ingkang sarwa rekaos punika, tetela dipun betahaken krenteg ingkang kiyat sarta tanggap dhateng kalodhangan usaha. Kadosta ingkang dipun lampahaken dening indah, satunggaling warga Desa Keprabon, Kecamatan Polanharjo, Klaten. Rekaosipun pados pedamelan ing sektor formal, njurung indah nglampahaken wiraswasta. Indah kupiya ngocal limbah kain perca dados kerajinan kepet ingkang mranani. Ing saben dintenipun, Indah saged ngasilaken kepet watawis 100 iji. Usaha punika sampun dipun lampahaken sadangunipun 3 taun. Awit linandhesan raos sabar sarta tumemen, samangke usaha ingkang dipun lampahaken indah saged ngrembaka.
Indah ugi mratelakaken, kerajinan kepet damelanipun dipun sade dateng sawetawis papan wisata ing Klaten lan sakiwa tengenipun. Kejawi punika, indah ugi nampi welingan kepet kangge tandha netra adicara pawiwahan. Kerajinan kepet damelanipun Indah dipun sade kanthi regi wiwit saking Rp. 2.000,- ngantos puluhan ewu rupiyah, gumantung saking bahan lan corakipun.

Tim Liputan

Read More..

Regi Sayuran Mindhak

Sleman, www.jogjatv.tv - Pedhotipun Kreteg Pabelan ing Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pranyata mangaribawani dhateng regining sayuran ing sawetawis peken tradisional ing Sleman. Bab punika awit sayuran ingkang dipun sade dening para bakul ing Sleman, racakipun dipun dhatengaken saking Magelang, Jawa Tengah. Satemah pedhotipun Kreteg Pabelan mangaribawani dhateng mindhakipun wragad transportasi. Tundhanipun regi sayuran lajeng mindhak.
Sanak kadang bakul sayuran ing Peken Tempel, Sleman mratelakaken, maneka jinis sayuran ingkang dipun sade racakipun dipun dhatengaken saking wewengkon Jawa Tengah. Awit saking punika, pedhotipun Kreteg Pabelan ing Magelang, sawetawis wekdal kapengker tetela nganggu lampahing transportasi angkutan barang ingkang tumuju dhateng wewengkon sanjawining Magelang. Tundahanipun pangintuning maneka barang, kalebet sayuran, saking Magelang tumuju Sleman, mbetahaken wekdal sakelangkung dangu. Kanthi makaten, regining maneka jinis sayuran mindhak langkung awis.
Sinaosa regining sayuran mindhak, ananging regi panyadening lombok samangke mandhap. Kadosta, lombok kriting abrit ingkang sakawit reginipun Rp. 25.000,- saben kilo, samangke mandhap dados Rp. 15.000,- saben kilo. Kejawi punika, lombok rawit abrit ingkang sakawit reginipun Rp. 70.000,- saben kilo, samangke mandhap dados Rp. 50.000,- saben kilonipun. Mandhapipun regi lombok jalaran samangke pasudiyan dagangan cumawis kathah, sarta namung dipun dhatengaken saking wewengkon Sleman kemawon.

Subardi

Read More..

Lampah Ageng Subawa Rasa

Ngayogyakarta, www.jogjatv.tv - Atusan warga Ngayogyakarta saking maneka kalangan, malem Jemuwah(7/4), tumut lampah ageng ingkang dipun adani dening Forum Parapsykologi Semesta DIY. Sinaosa kawontenan jawah grimis, ananging lampahing mubeng beteng ingkang dipun sengkuyung warga Ngayogyakarta kasebat tetep lumampah regeng. Saderengipun, para budayawan lan seniman punika ugi ngadani Upacara Subawa Rasa Kaki Gunung Nini Jaladri ing sangajengipun Pagelaran Kraton Ngayogyakarta.
Upacara lampah ageng mubeng beteng kanthi irah-irahan “Subawa Rasa Kaki Gunung Nini Jaladri” mujudaken kridha kangge njunjung Keistimewaan, inggih boten namung magepokan kaliyan Keistimewaan DIY kemawon. Adicara ingkang dipun adani dening Forum Parapsykologi Semesta DIY punika ugi katujokaken kangge nglarasaken sedaya perangan ing bhumi ingkang dumados saking toya, geni, angin lan siti. Kanthi manah wening lan linandhesan raos tresna ngripta katentremaning bangsa, para budayawan, rohaniawan sarta warga Ngayogyakarta tumut ngregengaken kridha kasebat ing sangajengipun Pagelaran Kraton Ngayogyakarta. Lampahing upacara kawiwitan kanthi mendhet pasir ing wewengkon Turgo perenging Redi Merapi sarta toya seganten saking Pesisir Parangkusumo. Pasir lan toya punika mralambangaken calon panganten kakung lan putri, ingkang salajengipun dipun gambaraken lumantar patung Loroblonyo.
Sasampunipun mendhet pasir Merapi lan toya seganten, kekalihipun lajeng dipun wadhahi kendhil, ingkang mralambangaken sesambetan laras. Kangge njangkepi upacara punika, kekalih pambeksa ingkang kadhapuk minangka Kaki Gunung lan Nini Jaladri nggambaraken watakipun manungsa ingkang kebak hawa nepsu. Lan cariyos punika nggambaraken bilih manungsa kedah saged ngendhaleni hawa nepsu. Kanthi makaten, manungsa saged nglampahi gesang kanthi laras.
Ing pungkasaning upacara kasebat, kekalih perangan ingkang sampun dipun sawijekaken dados setunggal, lajeng dipun kirab mubeng beteng Kraton Ngayogyakarta.

Ernyta-Andri Yulianto

Read More..

Ayam Tanpa Suwiwi

Purworejo, www.jogjatv.tv - Satunggaling warga Kalurahan Mranti, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, gadhah ayam ingkang beda kaliyan ayam sanesipun. Ayam punika tetela nyleneh, jalaran mboten gadhah sewiwi, satemah dening ingkang gadhah, ayam kasebat dipun tengeri ayam purba.
Mukri Budiyono, warga Kalurahan Mranti, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, gadhah satunggaling ayam ingkang nylenah lan langka. Ayam kasebat, mujudaken jinis ayam cemani. Lan nylenehipun ayam punika boten gadhah sewiwi, satemah dening ingkang gadhah lajeng dipun tengeri ayam purba.
Miturut Mukri, ayam kasebat sampun dipun ingah wiwit alit. Lan sampun nate dipun tawi kanthi regi ingkang awis. Sinaosa makaten boten dipun sukakaken jalaran pinitados nggadhahi daya gaib.
Kejawi boten gadhah sewiwi, ayam kasebat tetela ugi nyleneh awit remen nedha rumput.

Pambudi Nugraha

Read More..

Field Trimming and Sanitation

In the effort of recovery after Merapi eruption, department of forestry and field—Dishutbun Yogyakarta,
held an event of field trimming and sanitation, as well as plant cultivating and farmer development. The event is intended to fertilize the plantations that are affected by Merapi eruption.

Head of the plantation plant development affairs of Dishutbun Yogyakarta, Priyanto, said that the event, other than to repair the growth of coffee, palm, cloves and zalacca plants that is damaged due to the eruption, it is also to suppress the growth disturbance of those plants. aaa


It is hoped that, after Merapi eruption, all plants can grow well and yield fruits. The targets of the event are farmlands with light to moderate damage levels. such as the coffee plantation of eighty eight hectare, clove plantation of thirty six hectare, four hundred hectare of palm plantation, and thousands of hectares of zalacca plantation, all of which are situated in three subdistricts, Turi, Pakem, and Cangkringan. particularly in Gondorejo Hamlet, Wonokerto village, Turi, Sleman, tenths of residents performed fertilizing of palm and zalacca trees after having received direction from Yogyakarta dishutbun officer, or local ppl.

Head of wonokerto village, kasidi, added that, this event, other than easing off the people’s burden, it can also speed up the recovery after Merapi eruption, especially for the trees damaged by Merapi eruption. For zalacca plants, in particular, it needs two to three years to return to normal, be it the tree’s fertility level and fruit.

Read More..

Kitchen Knife Smith

Many means can be done by people to survive. As long as there are strong will and patience, success can be achieved. Harjono, for example, who processes remnants of stainless steel into kitchen knife.

The abundance of steel and stainless steel remnants from factories are often thrown away and not used optimally. seeing the opportunity, Harjono pioneered the business of kitchen knife from the remnants of factory steel and stainless steel. Thanks to his patience and perseverance, Harjono’s kitchen knives have been marketed in several cities in java and Bali, and even Kalimantan. With his three employees, Harjono can make approximately four hundred knives daily.

Types of kitchen knife vary depends on size. A knife of the smallest size is sold for two thousand rupiahs apiece, while the largest is sold up to fifty thousand rupiahs. These stainless steel knives last long because they don’t get rusty easily. To expand his business, Harjono has started to develop farming tool business, from iron remnants which is combined with steel.

Read More..

Ball Craftsmen Overwhelmed by Orders

Soccer and Futsal Ball handicraft industry, is currently overwhelmed by orders. this handicraft is, in fact, still surviving in Karangsari village, Bener subdistrict, Purworejo regency. There are approximately ten Ball craftsmen who are trained to make balls.

In a simple house in Karang sari village, Bener subdistrict, there are around ten soccer Ball craftsmen. the craftsmen are busy finishing up the ball making, because there are many orders that come. in a day, one Craftsmne can make two to three balls.


One of the craftsmen/ Aziz, admitted that, he has been occupying the soccer ball making for four years. In a day, Aziz can produce two to three soccer balls. each ball is priced four thousand rupiahs.

With simple equipment, that are, needle, thread. and two pieces of wood, the craftsmen keep on sewing soccer ball until it is shaped into a Good Ball. The price for one soccer ball reaches seventy five thousand rupiahs, meanwhile, the price of Futsal Ball is around forty thousand to sixty thousand rupiahs.

Read More..

Cleaning of River Tradition of Gunung Abang

Residents of Gunung Abang hamlet, Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul, in monday noon, held the tradition of cleaning of river. the tradition which is routinely organized every year, was done by holding a ritual feast with banana tree stand, and Tayub performance, which took place in the sacred spring of Gunung Abang river.

Residents of Gunung Abang hamlet, Bejiharjo village, Karangmojo, in monday noon, once again held the cleaning of river ritual. cleaning of river is held annually after they gathered their harvest of dry field rice. taking place in two springs named, sumber lanang and sumber wadon, they held a ritual feast with stand from the stem of banana tree, which contained rice and various side dishes. in the chance, they held a ritual as an expression of grace to the creator, through the sacred spring of the local village, which is believed to have always providing protection by the people.

One of the important traditions in the ritual is tayuban. According to the elder of Gunung Abang, Sandiyo, Tayuban is obligatory as an offering of entertainment. Sumber lanang is believed by people as the source of life. according to stories, the water from the spring is believed to be able to heal diseases. Therefore, through the spring of abang river, they hold ritual as an expression of grace, for the mercy given by the creator.

The residents of Gunung Abang were not the only ones who attended the ritual, but residents from other regions also came to perform ritual or watching Tayub art. The event is held by people of Gunung Abang to preserve the culture and traditional heritage of the ancestors, with hopes that it will not be forgotten by future generations.

Read More..

Tolak Bala of Merapi Mountain Lava

Paguyuban Kawulo Keraton Surakarta, or pokoso, in monday evening, held a ritual of Tolak Bala, or warding off of misfortune, of Merapi mountain lava, in Prambanan Taji Pendopo. The ritual was intended as a prayer to the god almighty, so that natural disasters such as Merapi’s cold lava and other trials subside.

Residents in Prambanan and its vicinity is concerned, because Merapi’s cold lava nowadays is more dangerous than in the previous times. Currently, the regions of Prambanan, Kemalang, and Manisrenggo are affected. because of this, Paguyuban Kawulo Kraton Surakarta, or Pokoso, held the Tolak Bala Merapi ritual. The ritual was begun with a Tumpeng procession. The paraded culture symbols, among others, were, sacred Tumpeng, which symbolized purity of heart in praying to the almighty god, Tumpeng Golong, so that everyone is unified, and Tumpeng Giling or Tumpeng Sewu, which expressed that the event was held on the will of people and not individual, and there were many other symbols.

The Tumpeng procession was received by GKR koes moertiyah, as Pangageng Keraton Surakarta Hadiningrat. It was later had prayers said for, and then eaten together. With this Tolak Bala ritual, it is expected that Merapi cold lava disaster can subside soon, and people are able to live peacefully, safely, and have a prosperous life.

Read More..

The Beauty of Gremeng Cave Requires Attention

Gremeng cave is one of hundreds of caves in Gunungkidul regency karst area, which is flowed by underground river. Within this cave, there is an abundant water source, capable of irrigating thousands of hectare of field. The beauty of the nature within the cave, is clearly seen when we explored the cave.

Going against the river stream, through steep and dark pathways with only flashlight, are the nature’s challenge to explore Gremeng cave. The fast current of the river, and the density of Stalagtite and Stalagmite become their own hurdles. not only those, bats, and even poisonous snakes are often found between the rocks in the cave.

Gremeng cave, which is located in Blimbing Hamlet, Umbulrejo Ponjong, Gunungkidul, is one of the caves which has underground river with large water discharge rate. The flow can irrigate thousands of hectares of fields in Ponjong Subdistrict. The cave is one point three kilometers long, and is connected with other caves in Umbulrejo. Even in dry season, the water discharge rate of the river reaches twenty liters per second.

The Stalagtites inside the cave are still active and growing, with water that keeps on flowing, even if only drip by drip. The drips contain mineral, calcium carbonate, and phosphate. This is one of the beauties which wards off our fatigue, when enjoying the beauty of natural phenomenon inside the cave.

The Major potential of Gremeng cave, until now, has not been utilized to its utmost. Other than generating underground river spring water, the cave can also be made into an object of research, considering the abundance of natural resources in Gunungkidul. Therefore, the existence of this cave needs attention from many parties, so as to provide more benefit.

Read More..

Drini Beach Tourism

Drini beach is located in Ngestirejo village, Tanjungsari subdistrict, Gunungkidul. The specialty of Drini beach is the presence of reef island and its beautiful view when seen from above the reef. A carpet of white sand, seaweed, and other marine life between the reefs also have their own charms.

This is Drini beach in Tanjungsari, Gunung Kidul. The name Drini still sound foreign to people, Unlike Baron, Parangtritis, and Samas beaches which are well-known by people. Not many people know about the beach, that is located not too far away from Kukup beach. Drini beach has white sands, with high tide, and is also bordered by mountain and steep reefs.

The sand and clear water are quite tempting for every visitor. During low tide, seaweed and other marine life also become an interesting view. Iow tide is when the surface of the beach can be seen clearly, moreover, the water is also quite clear. It is as if that Drini beach brings the visitor to Tanah lot in Bali.

Along with time, Drini beach is continually gathering attention from many parties, especially local people in developing marine tourism potential.

Read More..
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

© 2011 Jogjatv template. Powered by Blogger.

Jogja TV by M. Safii