Sleman, www.jogjatv.tv - Seringnya banjir pasca erupsi Merapi, menjadikan batas Sungai Krasak yang merupakan batas wilayah Provinsi DIY dengan Jawa Tengah menjadi tidak jelas. Sebab, seringnya banjir tersebut mengakibatkan puluhan hektar lahan pekarangan di wilayah Desa Lumbungrejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, menjadi rusak atau berubah menjadi sungai. Karenanya, pemerintah Desa Lumbungrejo mendesak pemerintah daerah ataupun pemerintah pusat, segera melakukan normalisasi batas sungai tersebut.
Berdasarkan pendataan pemerintah Desa Lumbungrejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, lahan pekarangan di sepanjang bantaran Sungai Krasak wilayah Desa Lumbungejo yang rusak diterjang banjir luasnya mencapai sekitar 20 hektar. Bahkan seringnya banjir tersebut mengakibatkan batas Sungai Krasak antara wilayah Kabupaten Sleman dengan Kabupaten Magelang menjadi tidak jelas. Karenanya, Kepala Desa Lumbungrejo, Imam Suhadi berharap agar pemerintah daerah ataupun pemerintah pusat segera melakukan normalisasi batas wilayah Sungai Krasak, sehingga tidak menimbulkan suatu masalah di kemudian hari.
Imam Suhadi menambahkan, mengingat belakangan ini Sungai Krasak masih sering banjir, dan untuk menghindari kerugian yang lebih besar, maka sejumlah pepohonan di sepanjang bantaran Sungai Krasak tersebut, banyak yang ditebang, dengan harapan jika terjadi banjir kayunya tidak hanyut.
Bardi