Yogyakarta, www.jogjatv.tv - Ulat bulu dalam jumlah besar yang menggemparkan beberapa wilayah di Jawa dan Bali belakangan ini, ternyata juga mulai ditemukan di sejumlah wilayah di DIY. Di Kabupaten Bantul, hewan berbulu ini ditemukan di pepohonan sekitar rumah warga. Sedangkan di Kabupaten Sleman, ulat bulu telah menyebar sampai ke wilayah Kecamatan Moyudan.
Ratusan ulat bulu ini ditemukan di atas pohon mangga di depan warung milik Gito, di Pedukuhan Turi, Sumberagung, Jetis, Bantul. Awalnya Gito tidak menyadari jika di depan tempat usahanya dihuni hewan berbulu ini. Awalnya Gito melihat banyak kotoran hewan berserakan di halaman warungya. Setelah diamati ratusan ulat bulu terlihat bertengger di pohon mangga miliknya. Iapun segera melaporkan kejadian tersebut ke ketua RT setempat.
Setelah bermusyawarah dengan ketua RT dan dukuh, akhirnya diputuskan untuk menyemprot pohon mangga tersebut dengan insektisida. Meski demikian warga tidak menganggap kejadian tersebut sebagai sebuah ancaman, karena keberadaan ulat bulu tersebut selalu ada setiap bulan tertentu pada setiap tahunya.
Tak hanya di Bantul, ulat bulu ternyata juga telah menyebar sampai ke wilayah Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman. Ada beberapa jenis ulat bulu yang merebak di wilayah Moyudan, Sleman. Diantaranya, ulat bulu berwarna kuning menempel di pepohonan sekitar Balai Desa Sumberarum dan sekitar Puskesmas Moyudan, serta ulat bulu warna coklat yang kebanyakan ditemukan di pepohanan sekitar SMP Negeri II Moyudan. Menurut Kepala Desa Sumberarum, Senojo, keberadaan ulat bulu di sekitar Balai Desa Sumberarum tersebut diketahui sejak 3 pekan lalu, dan kini jumlahnya semakin merajalela dan banyak yang telah berubah menjadi kepompong.
Untuk mengendalikan merebaknya ulat tersebut, Pemerintah Desa Sumberarum melakukan aksi pemberantasan dengan penyemprotan obat dan pembakaran dedaunan yang diketahui ada kepompongnya.
Tim Liputan
Read More..
Ratusan ulat bulu ini ditemukan di atas pohon mangga di depan warung milik Gito, di Pedukuhan Turi, Sumberagung, Jetis, Bantul. Awalnya Gito tidak menyadari jika di depan tempat usahanya dihuni hewan berbulu ini. Awalnya Gito melihat banyak kotoran hewan berserakan di halaman warungya. Setelah diamati ratusan ulat bulu terlihat bertengger di pohon mangga miliknya. Iapun segera melaporkan kejadian tersebut ke ketua RT setempat.
Setelah bermusyawarah dengan ketua RT dan dukuh, akhirnya diputuskan untuk menyemprot pohon mangga tersebut dengan insektisida. Meski demikian warga tidak menganggap kejadian tersebut sebagai sebuah ancaman, karena keberadaan ulat bulu tersebut selalu ada setiap bulan tertentu pada setiap tahunya.
Tak hanya di Bantul, ulat bulu ternyata juga telah menyebar sampai ke wilayah Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman. Ada beberapa jenis ulat bulu yang merebak di wilayah Moyudan, Sleman. Diantaranya, ulat bulu berwarna kuning menempel di pepohonan sekitar Balai Desa Sumberarum dan sekitar Puskesmas Moyudan, serta ulat bulu warna coklat yang kebanyakan ditemukan di pepohanan sekitar SMP Negeri II Moyudan. Menurut Kepala Desa Sumberarum, Senojo, keberadaan ulat bulu di sekitar Balai Desa Sumberarum tersebut diketahui sejak 3 pekan lalu, dan kini jumlahnya semakin merajalela dan banyak yang telah berubah menjadi kepompong.
Untuk mengendalikan merebaknya ulat tersebut, Pemerintah Desa Sumberarum melakukan aksi pemberantasan dengan penyemprotan obat dan pembakaran dedaunan yang diketahui ada kepompongnya.
Tim Liputan