Kulonprogo, www.jogjatv.tv - Banjir lahar dingin mengakibatkan ratusan hektar sawah yang berada di Desa Banaran, Kecamatan Galur, Kulonprogo rusak. Untuk itu, Rabu pagi(13/4), ratusan warga membuat tanggul darurat, dengan mengunakan karung yang berisi pasir, dengan harapan agar aliran Sungai Progo tidak lagi meluas dan merusak persawahan warga. Kegiatan tersebut merupakan Program Padat Karya yang di lakukan Pemerintah Kabupaten Kulonprogo yang di danai oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana, BNPB sebesar Rp. 1,3 milyar dan ditangani oleh Dinas Pertanian.
Untuk mengantisipasi melebarnya gerusan Sungai Progo yang mengakibatkan ratusan lahan pertananian rusak terkena banjir lahar dingin, ratusan warga membuat tanggul darurat. Kegiatan ini merupakan lanjutan Program Padat Karya, yang sebelumnya sudah di lakukan di Kalibawang. Selain melibatkan warga, dan Dinas Pertanian, Tim SAR Trisik juga di libatkan dalam padat karya tersebut. Progarm ini di mulai pukul 07.30 wib dan berakhir pada pukul 15.30 wib yang di ikuti ratusan warga. Setiap warga mendapatkan upah sebesar Rp35.000 per hari. Sebanyak 14.000 karung telah di siapkan untuk di isi pasir, untuk membuat tanggul. Pemerintah juga memfasilitasi alat berat. Diharapkan dengan adanya tanggul ini, bisa meluruskan aliran Sungai Progo, dan tidak menerjang lahan pertanian milik warga.
Muhammad Sugeng
Untuk mengantisipasi melebarnya gerusan Sungai Progo yang mengakibatkan ratusan lahan pertananian rusak terkena banjir lahar dingin, ratusan warga membuat tanggul darurat. Kegiatan ini merupakan lanjutan Program Padat Karya, yang sebelumnya sudah di lakukan di Kalibawang. Selain melibatkan warga, dan Dinas Pertanian, Tim SAR Trisik juga di libatkan dalam padat karya tersebut. Progarm ini di mulai pukul 07.30 wib dan berakhir pada pukul 15.30 wib yang di ikuti ratusan warga. Setiap warga mendapatkan upah sebesar Rp35.000 per hari. Sebanyak 14.000 karung telah di siapkan untuk di isi pasir, untuk membuat tanggul. Pemerintah juga memfasilitasi alat berat. Diharapkan dengan adanya tanggul ini, bisa meluruskan aliran Sungai Progo, dan tidak menerjang lahan pertanian milik warga.
Muhammad Sugeng