Bantul, www.jogjatv.tv - Sejak gelombang tinggi terjadi di Pesisir Selatan Pantai Yogyakarta, praktis membuat nelayan menjadi lumpuh. Mereka tak mempunyai keahlian lain selain melaut. Padahal mereka harus tetap memberi nafkah untuk anak dan istri mereka. Bantuan beras dari Dinas Sosial pun hingga kini belum mereka dapatkan. Untuk mempertahankan hidup, mereka terpaksa memulung sampah di tepi pantai.
Belasan nelayan dan keluarganya tampak berkerumun di sepanjang Pantai Samas Bantul. Mereka sedang mengumpulkan barang bekas yang hanyut terbawa arus sungai yang masuk ke Pantai Samas. Sampah plastik, kaleng bekas, hingga ranting kayu yang hanyut mereka kumpulkan dan dijual ke pengepul untuk sekedar mempertahankan hidup. Terkadang diantara mereka pun harus saling berebut. Sejak gelombang tinggi 2 minggu lalu, nelayan tidak bisa melaut. Akibatnya mereka terpaksa beralih menjadi pemulung agar bisa bertahan hidup.
Meski Dinas Sosial Kabupaten Bantul menyatakan siap memberikan jatah beras kepada nelayan selama terjadi gelombang tinggi, namun hingga saat ini nelayan mengaku belum menerimanya. Padahal pasca penataan kawasan yang dilakukan Pemkab Bantul akhir tahun lalu, wisatawan yang berkunjung ke Pantai Samas turun drastis, sehingga mereka tidak mempunyai penghasilan lain selain harus memulung.
Anang Zainuddin