Blusukan
Pemberdayaan Bahan Pangan Lokal
Rabu 29 Agustus 2012

Dalam rangka menciptakan ketahanan pangan, pemerintah semakin 
menggencarkan produk pangan local berbahan baku non beras. Masyarakat 
diberdayakan untuk mengembangkan produk pangan local misalnya, jenis 
umbi-umbian yang terdapat didaerah masing-masing.

Bahan pangan local jenis umbi-umbian selama ini kurang populer di 
kalangan masyarakat. Padahal jenis bahan pangan ini sebenarnya memiliki 
kandungan gisi tinggi dan mampu mengeyangkan. Dengan sentuhan 
kreativitas dalam pengolahan, produk pangan local mampu menarik 
perhatian masyarakat. Kini saatnya masyarakat dikenalkan dengan 
diversifikasi pangan selain beras sehingga ke depan tidak timbul 
kerawanan pangan.

Di kawasan perbukitan Menoreh tepatnya di Dusun Pereng dan Girinyono,
 Sendangsari, Pengasih, Kulonprogo banyak dijumpai tanaman garut dan ubi
 kayu. Garut(Marantha Arumdinaceae) memiliki kandungan indek 
glisemik rendah yang baik untuk penderita diabetes. Sebelumnya garut 
tidak memiliki nilai ekonomi tinggi dan hanya dimanfaatkan warga untuk 
pakan ternak. Namun setelah diolah sedemikian rupa garut menjadi bahan 
pangan yang menarik dan layak konsumsi.

Dengan didampingi oleh P2HP Dinas Pertanian Provinsi DIY ibu-ibu di 
Desa Sendangsari yang tergabung dalam kelompok tani wanita Melati 
mengolah garut yang dihasilkan di daerah tersebut. Tak hanya mengolah 
garut, kelompok tani ini juga mengolah ubi ungu menjadi tepung dan 
selanjutnya tepung ubi ungu tersebut diolah menjadi kue kering. Melalui 
upaya ini bahan pangan umbi-umbian yang sebelumnya hanya dipandang 
sebelah mata kini mampu menjadi produk pangan menarik dan bergisi serta 
memiliki nilai jual tinggi.

Saksikan selengkapnya dalam Blusukan, Rabu 29 Agustus 2012 Pukul 19.30 WIB
http://new.jogjatv.tv/berita/29/08/2012/blusukan-pemberdayaan-bahan-pangan-lokal 
 
 
 
 
