Inspirasi Gaya
Rosso Promosikan Batik Warna Alam Dengan Tarian
Kamis 18 Oktober 2012
Perancang
 dan perajin batik warna alam Rosso kembali menggelar karyanya. Kali ini
 koleksi batik dan busananya dikemas menjadi bagian dari Pegelaran 
Istimewa, 8 tahun Jogja TV. Rosso menggelar 12 busana batik warna alam 
dengan kombinasi tenun serat pisang. Warna coklat lembut berpadu dengan 
warna lembut alam lain. Soal desain Rosso mengkombinasikan rancangan 
busana dengan potongan sederhana, dipadu dengan kain batik yang dililit 
dan dikerut menggelembung di bagian tertentu.

Tak
 hanya memperagakan busana dengan model, Rosso juga menarikan proses 
adiluhung batik dalam Suluk Perawan Batik. Tarian Suluk Perawan Batik 
  merupakan wujud perhatian Rosso atas nilai nilai yang terkandung dalam
 proses pembuatan batik. Dalam karyanya, sang perancang tak sekedar 
memberi apresiasi atas kain batik namun juga tahapan proses 
pembuatannya.

Sebagai
 perajin batik, Rosso memberikan sentuhan batik khas warna alam pada 
busana penari sekaligus menawarkan desain busana batik terbarunya.
Di
 segment ketiga dalam perhelatan HUT Jogja TV ke 8  Rosso menampilkan 
hasil rancangan dari bahan serat pisang yang ditenun dan diberi warna 
gelap. Hasil kreasi dari bahan serat pisang tersebut disulap menjadi 
sebuah busana gala. Sepuluh model cantik memperagakan busana hasil 
rancangan Rosso dengan diiringi lagu campursari bosanova yang 
dilantunkan oleh Dewi Rengganis.

Warna
 alam selalu cenderung  gelap dan natural. Namun Rosso mencoba 
menampilkan batik alam dengan warna yang cerah dan terang. Ketika 
bintang tamu Hudson tampil ke atas panggung, sang perancang menampilkan 
enam model dengan busana ready to wear berbahan batik warna alam yang 
terang dan ceria.

Sebagai
 seorang fashion designer, Rosso concern terhadap bahan-bahan alam dan 
mencoba mengeksplorasi bahan alam menjadi busana elegan. Serat pohon 
pisang adalah bahan yang dipilih Rosso dalam berkarya. Menurutnya serat 
pohon pisang jika ditenun bisa mempunyai kekuatan yang luar biasa, salah
 satunya bisa dikreasikan menjadi busana gala. Dalam membuat busana dari
 serat pohon pisang Rosso bekerjasama dengan seorang produsen dari 
Lampung yang bertugas menyediakan serat pohon pisang.

Saksikan selengkapnya dalam Inspirasi Gaya, 18 Oktober 2012 pukul 18.00 WIB
Saturday, October 20, 2012
Rosso Promosikan Batik Warna Alam Dengan Tarian
Thursday, October 11, 2012
Kekayaan Wisata Di Kabupaten Gunungkidul
Travelling
Kekayaan Wisata Di Kabupaten Gunungkidul
Senin 8 Oktober 2012
Gunungkidul
 merupakan salah satu kabupaten di Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta
 yang terletak di sebelah tenggara Kota Yogyakarta. Kabupaten dengan 
ibukota Wonosari ini memiliki luas wilayah sebesar 1.485 km2 atau 
sekitar 46% dari luas wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan luas 
wilayah yang besar ini Gunungkidul memiliki potensi wisata cukup banyak 
dan berbeda dengan wilayah lainnya di DIY.
Banyak orang menyangka 
Gunungkidul adalah kabupaten yang sering mengalami kesulitan air. Namun 
siapa sangka kalau sekarang ini wisata yang sedang berkembang di 
Gunungkidul justru wisata air. Sebut saja air terjun Sri Gethuk. Obyek 
wisata yang terletak di Desa Wisata Bleberan Kecamatan Playen ini 
menjadi salah satu obyek wisata alternatif andalan Kabupaten Gunungkidul
 sejak tahun 2009. Hingga saat ini masyarakat Desa Bleberan bekerja sama
 dengan Dinas Pariwisata Gunungkidul terus mengembangkan potensi wisata 
di desa ini.


Selain
 air terjun Sri Gethuk,  Desa Bleberan juga memiliki obyek wisata Goa 
Rancang Kencana serta jelajah desa wisata. Namun saat ini pengembangan 
potensi wisata masih terfokus pada air terjun Sri Gethuk  dengan Desa 
Wisata Bleberan sebagai wisata pendukungnya.
Untuk memudahkan 
wisatawan menuju air terjun Sri Gethuk, Dinas Pariwisata Kabupaten 
Gunungkidul bekerjasama dengan warga telah membuka akses jalan menuju ke
 air terjun tersebut. Selain itu, warga Desa Bleberan juga membuat rakit
 yang disediakan untuk wisatawan yang ingin menuju lokasi air terjun 
dengan mengarungi aliran sungai Oya.
Di lokasi air terjun  
disediakan rompi pelampung yang disewakan kepada pengunjung yang ingin 
bermain di sungai Oya. Sungai dengan air tenang namun cukup dalam ini 
sangat menarik sekali sebagai tempat berenang. Bahkan pengunjung juga 
bisa melompat dari ketinggian 2 meter ke dalam sungai oya ini.
Selain
 itu, pengunjung tidak perlu khawatir dengan terik matahari karena di 
sekitar air terjun tumbuh pepohonan rindang yang membuat suasana sekitar
 terasa sejuk.
Gunungkidul dengan struktur tanahnya yang berupa 
batuan karst memungkinkan air lebih mudah meresap masuk ke tanah  
sehingga bagian permukaan tanah di Gunungkidul tampak kering. Air di 
dalam tanah ini tidak sepenuhnya meresap turun  namun mengalir pada 
lapisan tertentu dan tidak mudah tembus ke dalam tanah. Hal inilah yang 
membuat kawasan Gunungkidul banyak ditemukan goa-goa dan sungai bawah 
tanah  serta hasil tambang batuan karst seperti yang ada di Desa Wisata 
Mojo.
Di Desa Wisata Mojo terdapat goa bawah tanah yang disebut 
Goa Jamprong. Goa ini terhubung dengan dua goa lainnya yakni Goa Gesing 
dan Goa Sinden.

Struktur
 tanah Gunungkidul yang didominasi batuan kapur menjadikan pantai-pantai
 di Gunungkidul berpasir putih. Beberapa pantai di Gunungkidul yang 
namanya belum begitu popular, adalah pantai Jungwok dan pantai Pok 
Tunggal.


Pantai
 Jungwok saat ini sudah bisa dijangkau dengan kendaraan karena telah 
dibuka akses jalan menuju pantai itu. Pantai yang terletak di Desa 
Jepitu Kecamatan Girisubo Gunungkidul ini masih jarang didatangi 
pengunjung sehingga suasana pantai sangat tenang.



Pantai
 lainnya yang masih jarang didatangi pengunjung adalah Pantai Pok 
Tunggal yang terletak di Desa Sidoarjo Kecamatan Tepus. Pantai Pok 
tunggal sebenarnya masih satu kawasan dengan pantai Krakal, Tepus dan 
Pantai Pulang Sawal. Pantai ini sedang dirintis sehingga pengunjung yang
 masuk ke pantai ini tidak ditarik retribusi. Ciri khas pantai ini 
adalah pasir putihnya yang luas dengan sebuah pohon yang rindang 
menghiasi tepiannya. Meskipun namanya belum begitu dikenal luas namun 
pantai ini sudah memiliki fasilitas seperti tempat parkir yang luas, 
kamar mandi  dan juga warung-warung yang menjajakan makanan dan minuman 
bagi pengunjung.
Saksikan selengkapnya dalam Travelling, Senin 8 Oktober 2012 pukul 13.00 WIB
Monday, October 1, 2012
Kesejahteraan Pedagang Pasar
BHI
Kesejahteraan Pedagang Pasar
Kamis 27 September 2012
Di
 Kabupaten Sleman terdapat sekitar 17 ribu pedang pasar tradisional yang
 menampung produk-produk UKM. Banyaknya para pedagang pasar ini 
memerlukan pembinaan agar mencapai kesejahteraan. Kesejahteraan para 
pedagang akan tercapai jika kondisi pasar bersih, sehat dan nyaman. 
Untuk itu sarana dan prasarana pasar memerlukan pembenahan. Selain itu 
perilaku pedagang juga harus mencerminkan budaya bersih, sehat dan 
nyaman. Dengan kondisi yang nyaman maka pasar tradisional akan bisa 
bersaing dengan pasar modern. Demikian diungkapkan Kepala Dinas Pasar 
Kabupaten Sleman, Dra. Tri Endah Yitnani, M.Si.

Agar
 pasar tradisional tidak terdesak oleh pasar modern maka dalam draff 
peraturan daerah ditetapkan bahwa jarak antara toko modern non waralaba 
dengan pasar tradisional minimal 100 meter. Walaupun keberadaan pasar 
modern makin marak namun pasar tradisional tidak akan kalah bersaing 
jika dikelola dengan baik. Hal ini karena harga barang di pasar 
tradisional lebih murah dan interaksi antara pedagang dengan pembeli 
lebih intens sehingga bisa tawar menawar.
Persoalan yang sering 
dihadapai oleh pedagang di pasar tradisional adalah adanya rentenir yang
 menjerat para pedagang. Untuk itu, pemerintah daerah wajib membantu 
pedagang agar tidak terjebak rentenir dengan cara bekerjasama dengan 
lembaga perbankan dan lembaga perkreditan.
Mengingat pentingnya 
pasar tradisional yang di dalamnya juga menyangkut nasib para pedagang 
maka diperlukan strategi dalam pembenahan pasar. Dalam waktu 10 tahun ke
 depan konsep pasar tradisional adalah mandiri dan berkoperasi. Artinya 
produk local harus menjadi tuan rumah di pasar itu sendiri dan para 
pedagangnya harus berserikat dalam bentuk koperasi. Untuk menuju pasar 
yang mandiri dan berkoperasi maka ada tiga point utama yang harus 
dibangun, yakni pedagangnya, institusinya (koperasi) dan fisik 
bangunannya. Inilah yang disebut sekolah pasar. Demikian diungkapkan 
oleh Kepala Pusat Studi Kewirausahaan Universitas Mercu Buana Yogyakarta
 dan Direktur Sekolah Pasar, Awan Santosa, SE.. M.Sc.

Persoalan
 yang sering dihadapi adalah lemahnya modal yang dimiliki pedagang 
sehingga pedagang tidak mampu kulakan barang. Untuk itu dibentuk 
koperasi simpan pinjam barang sehingga pedagang bisa mengakses barang di
 koperasi itu. Koperasi ini dibentuk oleh Sekolah Pasar yang bekerjasama
 dengan Desa Mart, dan Desa Mart ini membeli barang dagangan langsung 
dari produsen local. Selanjutnya barang tersebut disuplay ke koperasi 
pasar. Dengan demikian, koperasi simpan pinjam barang menjadi grosir 
barang-barang yang dibutuhkan oleh pedagang.

Parapedagang
 yang menjadi penggerak ekonomi mikro ini tentu mengalami berbagai 
masalah dalam menjalankan fungsinya. Dalam hal ini Lembaga Ombudsmen 
Daerah (LOD) siap membantu pedagang dalam menyelesaikan masalah yang 
dihadapinya. Hingga saat ini LOD telah menerima aduan dari empat pasar 
di DIY, yakni pasar beringharjo, pasar kolombo, pasar temple dan pasar 
godean. Pasar godean mengadukan masalah jarak antara pasar tradisional 
dan pasar modern yang jaraknya terlalu dekat. Selain jaraknya yang 
dekat, pasar modern tersebut juga menjual barang-barang yang sama dengan
 barang yang dijual di pasar tradisional dan harganya juga murah. Inilah
 tugas yang sedang diselesaikan LOD sebagai lembaga public.
 
 
 
 
