Yogyakarta, www.jogjatv.tv - Menumpuknya permasalahan bangsa yang tidak terselesaikan, memunculkan wacana untuk mengambil solusi dengan berpegang pada nilai-nilai lokal yang berkembang di masyarakat secara turun temurun. Kearifan lokal tersebut menjadi sebuah topik menarik dalam dialog Negeriku III, yang digelar di pelataran Masjid Kampus UGM, Sabtu pagi(23/4).
Nilai-nilai kearifan lokal yang melekat pada masyarakat menurut para pembicara dialog Negeriku III, yakni Andang Widiharto Akademisi UGM, Suswanta dari Akademisi UMY dan Fahmi Ambar dari Bakosurtanal menjadi jalan mudah untuk mengarahkan masyarakat pada penciptaan karya menghadapi tantangan global. Ketiganya setuju bahwa karifan lokal tidak hanya sebatas budaya. Kearifan lokal juga dapat menyelesaikan persoalan yang muncul di bidang kesehatan, pendidikan, teknologi bahkan lingkungan. Namun demikian, dalam mempraktikan kearifan lokal dibutuhkan pengkajian kompetensi, sehingga nilai-nilai lokal yang ada dapat menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan di tingkat nasional, termasuk untuk menjawab tantangan global dan mempertahankan identitas bangsa tanpa tergerus oleh arus globalisasi.
Ernytha-Andri Y
Nilai-nilai kearifan lokal yang melekat pada masyarakat menurut para pembicara dialog Negeriku III, yakni Andang Widiharto Akademisi UGM, Suswanta dari Akademisi UMY dan Fahmi Ambar dari Bakosurtanal menjadi jalan mudah untuk mengarahkan masyarakat pada penciptaan karya menghadapi tantangan global. Ketiganya setuju bahwa karifan lokal tidak hanya sebatas budaya. Kearifan lokal juga dapat menyelesaikan persoalan yang muncul di bidang kesehatan, pendidikan, teknologi bahkan lingkungan. Namun demikian, dalam mempraktikan kearifan lokal dibutuhkan pengkajian kompetensi, sehingga nilai-nilai lokal yang ada dapat menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan di tingkat nasional, termasuk untuk menjawab tantangan global dan mempertahankan identitas bangsa tanpa tergerus oleh arus globalisasi.
Ernytha-Andri Y