Bantul, www.jogjatv.tv - Perjuangan Raden Ajeng Kartini, untuk mengupayakan kesetaraan gender tidak sia-sia. Kartini-Kartini masa kini telah mendapatkan kesempatan untuk menduduki posisi penting, baik sebagai pejabat publik, maupun politikus. Seperti di Kabupaten Bantul. 3 pilar penting di kabupaten ini, dipimpin oleh perempuan.
Kabupaten Bantul, secara geografis terletak di bagian Selatan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Tak ada yang terlalu menonjol di kabupaten ini, selain potensi wisata pantai yang selalu ramai dikunjungi jutaan wisatawan setiap tahunnya. Namun disisi lain, Bantul memiliki keunikan, terutama pada pucuk pimpinannya. 3 pilar penting di Kabupaten Bantul ini dipimpin oleh wanita, yakni Bupati, Ketua DPRD dan Kapolres.
Hajah Sri Surya Widati atau sering disapa Bu Idam, tak pernah bercita-cita menjadi seorang Bupati. Namun nasib berkata lain, 80 persen lebih masyarakat Bantul menginginkanya menjadi Bupati melalui Pemilukada Bantul tahun 2010 lalu. Sebagai perempuan, ia mengaku bangga dapat menjabat sebagai orang nomor 1 di Kabupaten Bantul. Meski demikian ia masih merasa prihatin dengan banyaknya perempuan yang harus hidup dibawah garis kemiskinan. Sebagai seorang Bupati, Sri Surya Widati bertekad untuk lebih memperhatikan nasib kaum perempuan dengan membuat program program yang pro perempuan.
Hal senada diungkapkan Kapolres Bantul, AKBP Sri Suari Wahyudi. Perempuan kelahiran Bima, Nusa Tenggara ini tak pernah bermimpi menjadi seorang Kapolres. Kesungguhan dan kedisiplinanya pada institusi Kepolisian mengantarkannya menjadi seorang Kapolres. Bahkan ia termasuk Kapolres perempuan pertama dijajaran Polda DIY. Bagi Sri Suari, perbedaan gender bukanlah persoalan penting dalam kehidupan. Kualitas, mentalitas dan potensi seseoranglah yang akan menjadikan seseorang tersebut ke puncak karir.
Sementara itu bagi Ketua DPRD Kabupaten Bantul, Tustiyani, kesetaraan gender tak hanya dipandang dari jabatan seorang dalam sebuah lembaga. Kepemimpinan yang arif, bijak dan mampu menjadi panutan adalah tujuan utama yang harus selalu diupayakan. Politisi perempuan dari PDI Perjuangan ini mengaku masih memiliki banyak kekurangan selama menjadi Ketua DPRD. Karananya saran dan kritik yang membangun akan selalu dinantikanya. Dalam momen Hari Kartini ini, Tustiyani mengajak kepada seluruh masyarakat Bantul untuk terus berjuang memajukan Bantul, dengan terus bekerja dan berkarya sesuai bidang keahlianya masing masing.
Anang Zainuddin
Kabupaten Bantul, secara geografis terletak di bagian Selatan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Tak ada yang terlalu menonjol di kabupaten ini, selain potensi wisata pantai yang selalu ramai dikunjungi jutaan wisatawan setiap tahunnya. Namun disisi lain, Bantul memiliki keunikan, terutama pada pucuk pimpinannya. 3 pilar penting di Kabupaten Bantul ini dipimpin oleh wanita, yakni Bupati, Ketua DPRD dan Kapolres.
Hajah Sri Surya Widati atau sering disapa Bu Idam, tak pernah bercita-cita menjadi seorang Bupati. Namun nasib berkata lain, 80 persen lebih masyarakat Bantul menginginkanya menjadi Bupati melalui Pemilukada Bantul tahun 2010 lalu. Sebagai perempuan, ia mengaku bangga dapat menjabat sebagai orang nomor 1 di Kabupaten Bantul. Meski demikian ia masih merasa prihatin dengan banyaknya perempuan yang harus hidup dibawah garis kemiskinan. Sebagai seorang Bupati, Sri Surya Widati bertekad untuk lebih memperhatikan nasib kaum perempuan dengan membuat program program yang pro perempuan.
Hal senada diungkapkan Kapolres Bantul, AKBP Sri Suari Wahyudi. Perempuan kelahiran Bima, Nusa Tenggara ini tak pernah bermimpi menjadi seorang Kapolres. Kesungguhan dan kedisiplinanya pada institusi Kepolisian mengantarkannya menjadi seorang Kapolres. Bahkan ia termasuk Kapolres perempuan pertama dijajaran Polda DIY. Bagi Sri Suari, perbedaan gender bukanlah persoalan penting dalam kehidupan. Kualitas, mentalitas dan potensi seseoranglah yang akan menjadikan seseorang tersebut ke puncak karir.
Sementara itu bagi Ketua DPRD Kabupaten Bantul, Tustiyani, kesetaraan gender tak hanya dipandang dari jabatan seorang dalam sebuah lembaga. Kepemimpinan yang arif, bijak dan mampu menjadi panutan adalah tujuan utama yang harus selalu diupayakan. Politisi perempuan dari PDI Perjuangan ini mengaku masih memiliki banyak kekurangan selama menjadi Ketua DPRD. Karananya saran dan kritik yang membangun akan selalu dinantikanya. Dalam momen Hari Kartini ini, Tustiyani mengajak kepada seluruh masyarakat Bantul untuk terus berjuang memajukan Bantul, dengan terus bekerja dan berkarya sesuai bidang keahlianya masing masing.
Anang Zainuddin