Sukoharjo, www.jogjatv.tv - Karena dinilai selalu membisu terhadap musibah tanah longsor di hulu Sungai Bengawan Solo, sejumlah kades, camat, Komisi 3 DPRD serta Dinas PU Sukoharjo, datangi Kantor Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, BBWBS. Warga merasa kesal karena tidak ada tindakan dari BBWBS, terhadap 5 desa di Kecamatan Bulu dan Nguter yang menjadi korban erosi tebing Sungai Bengawan Solo.
30 KK warga dari 5 desa di Kecamatan Bulu dan Nguter terpaksa mengungsi, karena rumah mereka terkena erosi tebing Sungai Bengawan Solo. Namun demikian tidak juga mendapatkan perhatian dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, BBWBS yang nota bene mendapat dana dari APBN untuk pengelolaan sungai tersebut. Tak pelak warga geram, dan mendesak kades, camat, dewan serta Dinas PU untuk memperjuangkan nasib mereka, yang sudah tak lagi memiliki rumah setelah hanyut ditelan air sungai.
Pertemuan tersebut cukup memanas, karena wakil dari Kades Ngasinan, Ibnu Wiyatno mempertanyakan kinerja BBWBS yang menutup mata terhadap problem klasik longsor tebing yang menggerus rumah warga hingga 4 hektar, yang hingga saat ini masih terjadi. Bahkan anggota Komisi 3 Sunardi dan Mulyadi pun mendesak ketegasan BBWBS, agar segera bertindak.
Menanggapi desakan itu, Kepala BBWBS, Hari Suprayogi mengakui, sudah ada anggaran dari pusat untuk pengelolaan Bengawan Solo, termasuk longsor tersebut. Dan pihaknya akan segera menerjunkan tim, sekaligus membuat pemetaan untuk acuan teknis pembangunan.
Diketahui sejak kurun waktu 2 tahun terakhir longsor tebing Sungai Bengawan Solo sudah meluas hingga 4 hektar di 5 desa tersebut, sehingga terdapat 30 rumah yang hanyut dan mengharuskan warga mengungsi di rumah saudara hingga sekarang.
Eko Nurharjanto