Thursday, April 7, 2011
HUT Ke-34 YKI Kampanyekan Gerakan Anti Kanker
Yogyakarta, www.jogjatv.tv - Memperingati hari jadinya ke-34, Yayasan Kanker Indonesia, YKI Pusat bersama YKI cabang DIY, akan menggelar kegiatan unik Kampanye Anti Kanker berupa jalan kaki selama 12 jam yang dimulai sejak hari Sabtu petang(9/4), hingga Minggu pagi(10/4). Gerakan tersebut dilatarbelakangi oleh keprihatinan meningkatnya angka penderita kanker di Indonesia, dari berbagai usia, sementara kesadaran untuk mengobati sejak dini masih cukup rendah.
Keprihatinan terhadap pesatnya perkembangan penyakit kanker, sebagai salah satu senjata pembunuh kedua setelah penyakit jantung, melatarbelakangi digalakkannya Gerakan Anti Kanker oleh Yayasan Kanker Indonesia, YKI. Adapun memperingati hari jadinya ke-34, YKI Pusat didukung YKI Cabang DIY yang diketuai oleh GKR Hemas, akan menggelar sebuah kegiatan unik dalam rangka kampanye anti kanker, berupa jalan kaki mengelilingi Komplek YKI DIY selama 12 jam, sambil membawa obor. Kegiatan yang rencananya akan dimulai sejak Sabtu petang(9/4), hingga Minggu pagi(10/4) tersebut, bertujuan untuk mendoakan dan mengenang mereka yang telah tiada akibat kanker, sekaligus doa dan dukungan terhadap pasien kanker yang tengah berjuang untuk hidup, atau survivor. Sementara itu menurut Wakil Ketua 1 YKI DIY, Kray Anglingkusumo, masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan deteksi dini terhadap kanker, mempengaruhi besarnya risiko kematian akibat kanker. Karena kanker akan semakin sulit diobati ketika telah mencapai stadium tinggi. Sehingga YKI DIY menggandeng sejumlah pihak terkait, selalu aktif mengkampanyekan pencegahan dan deteksi dini kanker, seperti melalui program penyuluhan kepada sekolah, mengingat jajanan kurang sehat berpotensi memicu kanker pada anak-anak. Juga kampanye deteksi dini kanker serviks dan payudara, yang menempati rangking tertinggi pada penyakit kanker.
Membenarkan pernyataan tersebut, Sekretaris YKI DIY, Sunarsih Sutaryo menjelaskan, bahwa berdasarkan data rumah sakit, 80% pasien kanker baru berobat pada stadium lanjut, sehingga menyulitkan upaya pengobatan. Dan mengingat mahalnya pengobatan kanker, untuk membantu penderita kurang mampu YKI bekerjasama dengan dokter-dokter onkolog, akan memberikan resep dengan harga lebih murah. Bahkan untuk mendapatkan fasilitas ini penderita juga tidak perlu menjadi anggota paguyuban YKI. YKI DIY juga menyediakan fasilitas rumah singgah bagi penderita maupun pendamping yang berobat jalan ke Yogyakarta, dengan biaya menginap sangat terjangkau, dengan harga Rp. 2.500,- hingga Rp. 15.000,- per malam.
Edna-Fina