Musyawarah Perencanaan Pembangunan, Musrenbang Provinsi DIY tahun 2011, pada Kamis pagi(7/4), memasuki hari ke 2 penyelenggaraan. Dalam rapat bidang sarana prasarana yang dipimpin oleh Edi Siswanto selaku Staf Ahli Gubernur Bidang Pembangunan, dan Staf Bidang Sarana Prasarana Bappeda DIY, kebutuhan pengadaan instalasi air bersih, mengemuka dari Kabupaten Kulonprogo dan Gunungkidul. Kondisi wilayah Kulonprogo yang sebagian besar berbukit-bukit, menyebabkan penduduk mengalami kesulitan untuk memperoleh air bersih yang mengalir langsung ke pemukiman, sehingga mereka terpaksa berjalan cukup jauh ke sumber-sumber mata air terdekat. Demikian pula disampaikan perwakilan bidang Sarpras dari Kabupaten Gunungkidul, bahwa untuk memback up distribusi air dari sumber di Bribin dan Seropan, Kabupaten Gunungkidul membutuhkan tambahan dana dari alokasi anggaran untuk air bersih, senilai Rp. 3,5 milyar. Agar rencana pengoperasian sumber air Bribin secara penuh bisa direalisasikan pada tahun 2012.
Menanggapi usulan ini Bappeda DIY menjelaskan, meski akan berusaha memberikan bantuan, namun bukan berarti program pengadaan air bersih ditangani provinsi secara keseluruhan. Dalam realisasinya harus ada sharing dengan Pemda setempat dan masyarakat, sedangkan provinsi akan membantu untuk pola-pola pembuatannya saja. Adapun untuk pemulihan pasca erupsi Merapi, Bappeda menyampaikan, DIY menerima alokasi anggaran dari pusat senilai Rp. 495 milyar, dimana sebagian besar digunakan untuk pembangunan hunian korban Merapi yang sudah tidak memiliki tempat tinggal.
Ed
