Bantul, www.jogjatv.tv - Banyaknya pemberitaan mengenai rendahnya kinerja dan rumitnya birokrasi di Rumah Tahanan Negara, Rutan, membuat masyarakat menjadi enggan untuk bersinggungan dengan lembaga tersebut. Karenanya, Rutan Bantul sejak awal April melakukan reformasi birokrasi internal, guna melakukan pembenahan sistem dan kinerja aparatnya.
Beberapa kasus mafia peradilan yang sempat mencuat ke masyarakat, tak urung memperburuk citra Rumah Tahanan Negara. Aksi sogok sipir hingga pungli kepada pembezuk tahanan, turut memperparah keadaan. Sebagai bentuk pemulihan atas kasus tersebut, Rumah Tahanan Negara Bantul sejak April 2011 melakukan reformasi birokrasi internal, meliputi perbaikan sistem kinerja, dan pengawasan kinerja. Semua yang dilakukan sipir Rutan harus sesuai dengan Standar Operasional Prosedur, SOP serta diawasi secara ketat dan kontinue.
Kepala Rutan Bantul, Rudy Joko Sumitro menjamin, tidak ada lagi aksi sogok maupun pungutan liar di Rutan Bantul, baik kepada warga binaan maupun keluarganya. Namun demikian Joko Sumitro meminta partisipasi masyarakat untuk ikut melakukan pengawasan. Segala bentuk penyimpangan yang dilakukan oknum rutan dapat dilaporkan langsung kepadanya.
Anang Zainuddin