Yogyakarta, www.jogjatv.tv - Kecewa dengan kebijakan pimpinan fakultas, ratusan mahasiswa, dosen dan karyawan, dari Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Jumat pagi(15/4), menggelar unjukrasa besar-besaran. Seluruh civitas akademika dari Fakultas Dakwah menutut agar dekan membatalkan perubahan nama fakultas, serta melakukan transparasi pengelolaan keuangan berikut manajemen fakultas. Jika tuntutan tersebut tidak dipenuhi, mahasiswa hendak menurunkan paksa Dekan beserta staf dari jabatannya.
Unjuk rasa yang diikuti hampir semua mahasiswa, dosen dan karyawan Fakultas Dakwah ini merupakan puncak dari tidak adanya itikad baik dari pimpinan fakultas yakni Dekan, untuk membatalkan perubahan nama Fakultas Dakwah menjadi Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Keprihatinan atas penyelenggaraan yang disorientasi ini terjadi sejak diangkatnya Dekan Fakultas Dakwah, Bahri Fhozali yang dinilai tidak transparan dalam mengelola manajemen keuangan, dan cenderung mementingakan kepentingan pejabat semata. Sesuai dengan kesepakatan bersama dari civitas akademika, mahasiswa menuntut pembatalan perubahan nama fakultas, karena hanya menguntungkan satu prodi saja. Selain itu, perubahan nama fakultas ini juga tidak sesuai dengan paradigma keilmuan dari Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga yang sosialis dan humaniora.
Dalam unjukrasa tersebut, para pengunjukrasa juga manyampaikan dugaan bahwa Dekan Fakultas Dakwah telah menyunat honor dosen untuk kepentingan pribadi. Untuk menjaga suasana kondusif di lingkungan fakultas, Bahri Ghozali kemudian menemui pengunjukrasa untuk memberikan penjelasan. Namun penjelasan dari Dekan justru ditanggapi dengan cercaan dari mahasiswa dan dosen. Akhirnya Bahri Ghozali pun akhirnya bersedia menandatangi keputusan tidak mengganti nama fakultas dan memperbarui manajemen keuangan fakultas. Merasa telah dikabulkan, mahasiswa kemudian menggelar aksi damai menuju gedung Rektorat UIN.
Ernyta-Andri Yulianto
Unjuk rasa yang diikuti hampir semua mahasiswa, dosen dan karyawan Fakultas Dakwah ini merupakan puncak dari tidak adanya itikad baik dari pimpinan fakultas yakni Dekan, untuk membatalkan perubahan nama Fakultas Dakwah menjadi Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Keprihatinan atas penyelenggaraan yang disorientasi ini terjadi sejak diangkatnya Dekan Fakultas Dakwah, Bahri Fhozali yang dinilai tidak transparan dalam mengelola manajemen keuangan, dan cenderung mementingakan kepentingan pejabat semata. Sesuai dengan kesepakatan bersama dari civitas akademika, mahasiswa menuntut pembatalan perubahan nama fakultas, karena hanya menguntungkan satu prodi saja. Selain itu, perubahan nama fakultas ini juga tidak sesuai dengan paradigma keilmuan dari Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga yang sosialis dan humaniora.
Dalam unjukrasa tersebut, para pengunjukrasa juga manyampaikan dugaan bahwa Dekan Fakultas Dakwah telah menyunat honor dosen untuk kepentingan pribadi. Untuk menjaga suasana kondusif di lingkungan fakultas, Bahri Ghozali kemudian menemui pengunjukrasa untuk memberikan penjelasan. Namun penjelasan dari Dekan justru ditanggapi dengan cercaan dari mahasiswa dan dosen. Akhirnya Bahri Ghozali pun akhirnya bersedia menandatangi keputusan tidak mengganti nama fakultas dan memperbarui manajemen keuangan fakultas. Merasa telah dikabulkan, mahasiswa kemudian menggelar aksi damai menuju gedung Rektorat UIN.
Ernyta-Andri Yulianto