Yogyakarta, www.jogjatv.tv - Perubahan atau pergeseran iklim yang terjadi di seluruh negara menimbulkan kekhawatiran akan turunnya stok dan produksi pangan di Indonesia. Jika pemerintah maupun masyarakat tidak ikut peduli tentang ketahanan pangan terutama dalam pencegahan meluasnya serangan ulat bulu, dikhawatirkan keran impor untuk stok pangan dari sejumlah daerah akan dibuka lebih lama.
Tahun 2011 ini, Kementrian Pertanian menargetkan produksi padi naik 4,5% dari rata-rata hasil per tahun yang mencapai 70 juta ton gabah. Meski di sejumlah daerah mengalami musibah seperti banjir hingga merendam lahan pertanian, namun pihaknya optimis, hasil produksi pertanian akan tetap tercapai. Namun demikian, kekhawatiran justru diakibatkan oleh perubahan iklim, hingga menyebabkan kemunculan serangan ulat bulu dengan populasi tinggi dan tersebar di berbagai daerah. Selain itu, Kementrian Pertanian juga mencermati kondisi pasar internasional terutama dari negara-negara agraris yang telah menyatakan, bahwa hasil panen mereka tidak sebaik tahun sebelumnya.
Meski belum mendesak, untuk menjaga ketahanan pangan dan menjaga ketersediaan pangan di Indonesia, pemerintah tetap memiliki wacana membuka kran impor terutama untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, menstabilkan harga dan menjaga stok pangan pemerintah. Untuk mengetahui kondisi tersebut, pemerintah terus melakukan monitoring secara rutin.
Ernyta-Andri Yulianto
Tahun 2011 ini, Kementrian Pertanian menargetkan produksi padi naik 4,5% dari rata-rata hasil per tahun yang mencapai 70 juta ton gabah. Meski di sejumlah daerah mengalami musibah seperti banjir hingga merendam lahan pertanian, namun pihaknya optimis, hasil produksi pertanian akan tetap tercapai. Namun demikian, kekhawatiran justru diakibatkan oleh perubahan iklim, hingga menyebabkan kemunculan serangan ulat bulu dengan populasi tinggi dan tersebar di berbagai daerah. Selain itu, Kementrian Pertanian juga mencermati kondisi pasar internasional terutama dari negara-negara agraris yang telah menyatakan, bahwa hasil panen mereka tidak sebaik tahun sebelumnya.
Meski belum mendesak, untuk menjaga ketahanan pangan dan menjaga ketersediaan pangan di Indonesia, pemerintah tetap memiliki wacana membuka kran impor terutama untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, menstabilkan harga dan menjaga stok pangan pemerintah. Untuk mengetahui kondisi tersebut, pemerintah terus melakukan monitoring secara rutin.
Ernyta-Andri Yulianto