Magelang, www.jogjatv.tv - Hingga 5 bulan lebih pasca erupsi Merapi, sejumlah warga korban lahar dingin Merapi di Magelang, Jawa Tengah, masih tinggal dipenampungan sementara. Mereka mengaku belum ada kejelasan mengenai Hunian Sementara–Huntara yang ditawarkan oleh pemerintah kabupaten setempat.
Seperti inilah keseharian Khanafi Alisenjaya, warga Dusun Gempol, Desa Jumoyo, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang yang mengungsi SMK Muhammadiyah Jumoyo. Ia dan beberapa warga lainnya menghuni tempat penampungan sementara ini, sejak diberlakukannya masa tanggap darurat bencana Merapi, 5 bulan lalu. Khanafi mengaku tak tahu sampai kapan ia akan tinggal di tempat penampungan, karena tempat tinggalnya telah rata akibat dampak banjir lahar dingin yang memporak-porandakan wilayah Desa Jumoyo, beberapa waktu lalu. Hingga kini Khanafi juga belum mendapat kepastian mengenai Hunian Sementara atau Huntara yang ditawarkan pemerintah maupun lembaga kemanusiaan lain yang berencana akan membantu pembangunannya.
Sementara itu pengerjaan Hunian Sementara atau Shelter yang berada dilapangan Jumoyo, kini terus dikebut pengerjaannya. Saat ini Huntara yang telah jadi sudah ditempati sebagian pengungsi bencana banjir lahar dingin, namun masih terdapat puluhan keluarga yang bertahan di tenda-tenda darurat.
Hery Poernomo
Seperti inilah keseharian Khanafi Alisenjaya, warga Dusun Gempol, Desa Jumoyo, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang yang mengungsi SMK Muhammadiyah Jumoyo. Ia dan beberapa warga lainnya menghuni tempat penampungan sementara ini, sejak diberlakukannya masa tanggap darurat bencana Merapi, 5 bulan lalu. Khanafi mengaku tak tahu sampai kapan ia akan tinggal di tempat penampungan, karena tempat tinggalnya telah rata akibat dampak banjir lahar dingin yang memporak-porandakan wilayah Desa Jumoyo, beberapa waktu lalu. Hingga kini Khanafi juga belum mendapat kepastian mengenai Hunian Sementara atau Huntara yang ditawarkan pemerintah maupun lembaga kemanusiaan lain yang berencana akan membantu pembangunannya.
Sementara itu pengerjaan Hunian Sementara atau Shelter yang berada dilapangan Jumoyo, kini terus dikebut pengerjaannya. Saat ini Huntara yang telah jadi sudah ditempati sebagian pengungsi bencana banjir lahar dingin, namun masih terdapat puluhan keluarga yang bertahan di tenda-tenda darurat.
Hery Poernomo