Purworejo, www.jogjatv.tv - Demi membiayai pengobatan suami yang sakit, serta ke 4 anaknya yang masih bersekolah, seorang ibu memilih menjadi tukang becak. Pekerjaan yang umumnya dijalani oleh kaum laki-laki.
Samini warga Desa Seren Tengah, RT 03 RW 05 Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, setiap hari menggenjot becaknya untuk mendapatkan rupiah demi menghidupi keluarga. Menjadi tukang becak, sudah hampir setahun ini dijalani perempuan ini, karena suaminya menderita sakit dan membutuhkan biaya berobat, sementara ke 4 anaknya juga membutuhkan biaya untuk sekolah.
Setiap hari, Samini harus bangun jam 05.00 WIB untuk mengantarkan penumpang yang membutuhkan jasanya. Diatas becak mesinnya, Samini biasa mangkal di depan Masjid Agung Purworejo, dan baru pulang ke rumah sekitar pukul 17.00 WIB. Setelah ia mendapatkan uang.
Samini mengaku semua ia lakukan demi menghidupi keluarganya, terutama untuk membiayai anak-anaknya yang masih ingin bersekolah. Karena itu ia bertekad untuk dapat, menyekolahkan semua anaknya bahkan sampai perguruan tinggi.
Samini menjadi bukti bahwa perempuan juga mampu menjadi tulang punggung keluarga, meski seringkali hal itu muncul akibat pahitnya hidup.
Pambudi Nugraha
Samini warga Desa Seren Tengah, RT 03 RW 05 Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, setiap hari menggenjot becaknya untuk mendapatkan rupiah demi menghidupi keluarga. Menjadi tukang becak, sudah hampir setahun ini dijalani perempuan ini, karena suaminya menderita sakit dan membutuhkan biaya berobat, sementara ke 4 anaknya juga membutuhkan biaya untuk sekolah.
Setiap hari, Samini harus bangun jam 05.00 WIB untuk mengantarkan penumpang yang membutuhkan jasanya. Diatas becak mesinnya, Samini biasa mangkal di depan Masjid Agung Purworejo, dan baru pulang ke rumah sekitar pukul 17.00 WIB. Setelah ia mendapatkan uang.
Samini mengaku semua ia lakukan demi menghidupi keluarganya, terutama untuk membiayai anak-anaknya yang masih ingin bersekolah. Karena itu ia bertekad untuk dapat, menyekolahkan semua anaknya bahkan sampai perguruan tinggi.
Samini menjadi bukti bahwa perempuan juga mampu menjadi tulang punggung keluarga, meski seringkali hal itu muncul akibat pahitnya hidup.
Pambudi Nugraha