Sleman, www.jogjatv.tv - Meski masuk dalam kawasan yang berbahaya, warga yang tinggal di Dusun Srunen, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman enggan untuk direlokasi. Ratusan kepala keluarga di dusun tersebut, memilih membangun rumah mereka secara permanent.
Sarto Utomo, salah satu warga Srunen mengaku sudah menghabiskan dana Rp. 20 juta, untuk membangun kembali rumahnya. Sarto mengaku, kendati Dusun Srunen luluh lantak oleh awan panas, namun sejauh ini belum pernah ada sosialisasi mengenai relokasi. Sehingga, hampir seluruh warga sudah membangun rumah secara permanent. Hal senada juga diungkapkan warga lain, Jumakir Yadi, yang juga enggan jika direlokasi ke tempat lain. Pasalnya, kondisi lingkungan saat ini sudah mulai pulih kembali.
Jumakir menambahkan, infrastruktur di Dusun Srunen sudah berjalan normal. Aliran listrik yang tadinya terputus, kini sudah menyala kembali. Kendati demikian, para warga siap untuk berdialog bersama pemerintah, terkait relokasi. Namun Jumakir berharap ada solusi yang saling menguntungkan.
Heri Susanto
Sarto Utomo, salah satu warga Srunen mengaku sudah menghabiskan dana Rp. 20 juta, untuk membangun kembali rumahnya. Sarto mengaku, kendati Dusun Srunen luluh lantak oleh awan panas, namun sejauh ini belum pernah ada sosialisasi mengenai relokasi. Sehingga, hampir seluruh warga sudah membangun rumah secara permanent. Hal senada juga diungkapkan warga lain, Jumakir Yadi, yang juga enggan jika direlokasi ke tempat lain. Pasalnya, kondisi lingkungan saat ini sudah mulai pulih kembali.
Jumakir menambahkan, infrastruktur di Dusun Srunen sudah berjalan normal. Aliran listrik yang tadinya terputus, kini sudah menyala kembali. Kendati demikian, para warga siap untuk berdialog bersama pemerintah, terkait relokasi. Namun Jumakir berharap ada solusi yang saling menguntungkan.
Heri Susanto