Yogyakarta, www.jogjatv.tv - Setelah merajalela di sejumlah daerah di Jawa Timur dan Bali, hama ulat bulu saat ini telah memasuki wilayah Kota Yogyakarta. Ribuan ulat tersebut telah memakan habis 2 pohon kenaggga di kawasan Pasar Aneka Satwa dan Tanaman Hias, Pasthy. Adanya serangan ulat bulu ini juga membuat pedagang tanaman hias tersebut kuatir, akan mampengaruhi pembeli dan akan merusak barang dagangan mereka.
Inilah ulat bulu yang meresahkan para pedagang di kawasan Pasar Aneka Satwa dan Tanaman Hias, Pasthy. Menurut sejumlah pedagang, munculnya ulat bulu tersebut mulai bermunculan sejak 10 hari yang lalu. Namun baberapa hari ini serangan ulat bulu kian mengganas dengan memakan habis dedaunan dari 2 pohon kenanga, bahkan juga mulai memakan jenis tanaman lain yang berada di sekitarnya.
Efianto, salah seorang pedagang tanaman hias di Pasthy pun mulai resah, karena jarak dari tanaman yang diserang ulat bulu ini dengan kiosnya kurang dari 10 meter. Pedagang kuatir adanya serangan ulat bulu ini akan mempengaruhi pembeli dan akan merusak barang dagangan mereka.
Serangan ulat bulu di kawasan Pasthy ini oleh pedagang telah disampaikan ke pengelola pasar, dan oleh pengelola pasar tersebut juga telah sampaikan ke Dinas terkait di Pemkot Yogyakarta namun hingga saat ini belum ada upaya tindakan lanjut.
Hari Atmaja
Inilah ulat bulu yang meresahkan para pedagang di kawasan Pasar Aneka Satwa dan Tanaman Hias, Pasthy. Menurut sejumlah pedagang, munculnya ulat bulu tersebut mulai bermunculan sejak 10 hari yang lalu. Namun baberapa hari ini serangan ulat bulu kian mengganas dengan memakan habis dedaunan dari 2 pohon kenanga, bahkan juga mulai memakan jenis tanaman lain yang berada di sekitarnya.
Efianto, salah seorang pedagang tanaman hias di Pasthy pun mulai resah, karena jarak dari tanaman yang diserang ulat bulu ini dengan kiosnya kurang dari 10 meter. Pedagang kuatir adanya serangan ulat bulu ini akan mempengaruhi pembeli dan akan merusak barang dagangan mereka.
Serangan ulat bulu di kawasan Pasthy ini oleh pedagang telah disampaikan ke pengelola pasar, dan oleh pengelola pasar tersebut juga telah sampaikan ke Dinas terkait di Pemkot Yogyakarta namun hingga saat ini belum ada upaya tindakan lanjut.
Hari Atmaja