Kebumen, www.jogjatv.tv - Ratusan warga Desa Urut Sewu, Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Senin siang(11/4), berunjuk rasa di depan Dinas Pengembangan dan Penelitian TNI AD, menolak wilayah desa mereka dijadikan tempat latihan TNI. Warga juga menutup akses jalan dengan menggunakan kayu.
Dengan membawa golok, arit dan bambu runcing, ratusan warga Desa Urut Sewu mendatangi Dinas Pengembangan dan Penelitian TNI Angakatan Darat di Desa Urut Sewu. Mereka juga membakar ban-ban bekas di depan pintu gerbang Dinas Pengengembangan dan Peneliotian TNI Angkatan Darat. Aksi warga ini untuk menolak dijadikannya wilayah Desa Urut Sewu sebagai tempat latihan persenjataan TNI Angkatan Darat. Massa meminta TNI segera ditarik dari lokasi tersebut, sehingga Desa Urut Sewu hanya mutlak dijadikan sebagai daerah pertanian dan agrowisata.
Pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Purworejo berusaha mengadakan negosiasi yang dilakukan oleh Plt Setda Adi Handoyo didampingi petugas kepolisian. Namun warga tetap bersikeras menolak adanya lokasi latihan TNI, maupun tambang pasir besi di Urut Sewu. Warga kemudian menutup akses jalan di depan Dinas Pengembangan dan Penelitian TNI AD dengan menggunakan kayu.
Sampai Selasa pagi(12/4), belum ada konfirmasi dari pihak Pimpinan TNI Angkatan Darat, kepada para wartawan terkait penolakan warga Desa Urut Sewu ini.
Pambudi Nugraha
Dengan membawa golok, arit dan bambu runcing, ratusan warga Desa Urut Sewu mendatangi Dinas Pengembangan dan Penelitian TNI Angakatan Darat di Desa Urut Sewu. Mereka juga membakar ban-ban bekas di depan pintu gerbang Dinas Pengengembangan dan Peneliotian TNI Angkatan Darat. Aksi warga ini untuk menolak dijadikannya wilayah Desa Urut Sewu sebagai tempat latihan persenjataan TNI Angkatan Darat. Massa meminta TNI segera ditarik dari lokasi tersebut, sehingga Desa Urut Sewu hanya mutlak dijadikan sebagai daerah pertanian dan agrowisata.
Pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Purworejo berusaha mengadakan negosiasi yang dilakukan oleh Plt Setda Adi Handoyo didampingi petugas kepolisian. Namun warga tetap bersikeras menolak adanya lokasi latihan TNI, maupun tambang pasir besi di Urut Sewu. Warga kemudian menutup akses jalan di depan Dinas Pengembangan dan Penelitian TNI AD dengan menggunakan kayu.
Sampai Selasa pagi(12/4), belum ada konfirmasi dari pihak Pimpinan TNI Angkatan Darat, kepada para wartawan terkait penolakan warga Desa Urut Sewu ini.
Pambudi Nugraha