Yogyakarta, www.jogjatv.tv - Penyelenggaraan UN tingkat SMA bagi siswa berkebutuhan khusus, berjalan lancar tanpa hambatan. Salah satunya di SMA Pembangunan Yogyakarta, yang memiliki 2 siswa yakni penyandang tuna netra dan tuna daksa.
Penyelenggaraan Ujian Nasional tingkat SMA dan sederajat secara serentak dimulai Senin pagi(18/4), dan akan berlangsung hingga hari Kamis mendatang(21/4). Di SMA Pembangunan Yogyakarta, sebagai salah satu sekolah inklusi di DIY, memiliki 20 peserta UN, 2 diantaranya merupakan siswa berkebutuhan khusus. Salah satu siswa merupakan penyandang tuna netra, dan 1 lainnya merupakan penyandang tuna daksa. Bagi siswa tuna netra, diberi ruang ujian tersendiri, karena metode pengerjaan soalnya harus didiktekan dan menggunakan huruf braille, serta diberi tambahan waktu 45 menit untuk mengerjakan soal.
Sedangkan bagi siswa tuna daksa, tetap digabung dalam satu ruangan dengan siswa lain. Menurut Kepala Sekolah SMA Pembangunan Yogyakarta, Maruli Taufiq, sejak tahun 1990 pihaknya telah menjadi sekolah inklusi, dan hampir setiap tahun selalu ada peserta ujian nasional yang berkebutuhan khusus di sekolahnya. Tidak berbeda dengan sekolah atau tempat penyelenggaraan UN lain, di SMA Pembangunan juga diawasi oleh pengawas independen gabungan dari universitas di DIY.
Edna-Fina
Penyelenggaraan Ujian Nasional tingkat SMA dan sederajat secara serentak dimulai Senin pagi(18/4), dan akan berlangsung hingga hari Kamis mendatang(21/4). Di SMA Pembangunan Yogyakarta, sebagai salah satu sekolah inklusi di DIY, memiliki 20 peserta UN, 2 diantaranya merupakan siswa berkebutuhan khusus. Salah satu siswa merupakan penyandang tuna netra, dan 1 lainnya merupakan penyandang tuna daksa. Bagi siswa tuna netra, diberi ruang ujian tersendiri, karena metode pengerjaan soalnya harus didiktekan dan menggunakan huruf braille, serta diberi tambahan waktu 45 menit untuk mengerjakan soal.
Sedangkan bagi siswa tuna daksa, tetap digabung dalam satu ruangan dengan siswa lain. Menurut Kepala Sekolah SMA Pembangunan Yogyakarta, Maruli Taufiq, sejak tahun 1990 pihaknya telah menjadi sekolah inklusi, dan hampir setiap tahun selalu ada peserta ujian nasional yang berkebutuhan khusus di sekolahnya. Tidak berbeda dengan sekolah atau tempat penyelenggaraan UN lain, di SMA Pembangunan juga diawasi oleh pengawas independen gabungan dari universitas di DIY.
Edna-Fina